bojonegorokab.go.id - Petani di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, akan segera memiliki embung untuk kebutuhan air saat musim kemarau. "Semoga pembangunan embung ini menjadi langkah awal untuk pembangunan embung-embung lainnya, yang dibutuhkan petani di desa Gayam, " ungkap Kepala Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Winto, saat pencanangan dimulainya pembangunan Embung Desa Gayam di Dusun Kali Glonggong, Selasa (14/7/2020).
Dikatakan, pembangunan embung ini sebagai pelaksanaan komitmen tukar guling desa (TKD) Gayam yang disepakati bersama pemerintah desa, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dan SKK Migas. "Dengan pembangunan embung ini akan mengatasi kesulitan petani dalam memperoleh kebutuhan air untuk bercocok tanam. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengangkat kesejahteraan petani," ujar Winto. Pencanangan pembangunan Embung Desa Gayam dihadiri Perwakilan EMCL Ichwan Arifin, Kepala Pertanahan Bojonegoro Yeri Agung Nugroho, Muspika Gayam, Kepala Desa Winto, dan tokoh masyarakat setempat, dengan tetap menerapakan protokol kesehatan secara ketat mulai memakai masker, cek suhu tubuh hingga menjaga jarak.
Ada tiga pekerjaan pembangunan embung Desa Gayam. Yakni pembangunan embung di Dusun Kaliglonggong beserta chek dam, dan embung di belakang SMP Negeri 1 Gayam. Untuk embung di Dusun Kaliglonggong dari lahan TKD seluas 2 hektar (Ha), tanah yang digali seluas 14.000 meter persegi (M2). Dengan kedalaman 3,5 meter dan daya tampung air sebanyak 49 ribu kubik. Sedangkan embung di belakang SMPN 1 Gayam lahan TKD seluas 6.900 M2, yang dibuat embung seluas 2.500 M2. Dengan kedalaman 2,5 meter dan daya tambung air sebanyak 6.250 kubik. Pembangunan Embung Gayam didukung penuh EMCL dan SKK Migas, serta pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pelaksana (Timlak) Desa Gayam dengan pendampingan dari Lembaga Informasi dan Komunikasi Masyarakat Banyu Urip Bangkit (LIMA 2B).
Dalam kesempatan itu Camat Gayam Agus Hariana Panca Putra berharap Embung Gayam ini kedepan tidak hanya untuk kebutuhan pertanian. "Namun juga dapat menjadi tempat wisata untuk mendukung wisata-wisata yang sudah ada di wilayah Gayam seperti Puthuk Kreweng di Desa Mojodelik, kolam pancing di Desa Bonorejo, perahu kuno di Desa Ngraho, dan agrowisata jambu kristal di Desa Ringintunggal," tuturnya. Kepala Kantor Pertanahan Bojonegoro, Yeri Agung Nugroho mengapresiasi pembangunan embung di TKD Gayam karena sesuai reformasi agraria.
Menurut dua, ada dua reformasi yang sedang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yakni legalisasi aset kepada yang berhak dengan penerbitan sertefikat dan akses rekomendasi kepada tanah-tanah yang sudah bersertifikat bisa bermanfat. "Akses rekomendasi ini bisa ke permodalan atau pemanfaatan bangunan seperti pembangunan embung yang dilaksanakan di TKD Desa Gayam ini," tegas Yeri. Perwakilan EMCL, Ichwan Arifin menyampaikan pembangunan Embung Gayam ini sebagai bentuk komitmen EMCL dalam pelaksanaan TKD Gayam. Ia berharap adanya embung ini dapat dijaga dan dirawat dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah Gayam. (Git/Kominfo)