Bojonegorokab.go.id - Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro akan kembali menggelar festival belimbing di agrowisata kebun belimbing desa setempat, pada 20 September 2015 mendatang. Kegiatan ke dua kalinya ini untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke 70 dan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 338.
“Rencananya awal September, tapi diundur tanggal 20, menyesuaikan agenda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” kata Kepala Desa Ringinrejo, Safi’i kepada bojonegorokab.go.id, Rabu (19/8/2015).
Ada beberapa kegiatan yang akan ditampilkan pada Festival Belimbing nanti. Yakni lomba belimbing yang diikuti para petani belimbing, fashion show Batik Jonegoroan, lomba mewarnai, lpagelaran wayang kulit, reog kolosal, dan kesenian sandur. Juga arak-arakan gunungan yang berisi buah belimbing dari balai desa menuju kebun belimbing, dan beberapa kegiatan lainnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, festival ini akan dikemas dengan adat jawa. Yakni petani wanita akan menggunakan kemben dan yang pria memakai celana komprang. Pakaian itu merupakan pakaian khas masyarakat petani jaman dulu.
“Juga ada tabuhan lesung dengan alu di dalam kebun. Lesung ini merupakan simbol kesejahteraan petani pada zaman dulu. Yang mana jika suara lesung terdengar bertalu-talu berarti petani telah memasuki masa panen,” sambung Kepala Dusun Mejayen, Desa Ngringinrejo, Suwoto yang juga salah satu panitia Festival Belimbing.
Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Suyanto, menambahkan, Festival Belimbing ini sudah ditetapkan menjadi agenda tahunan. Tujuannya untuk mempromosikan agrowisata Belimbing agar lebih dikenal masyarakat luas.
"Kita agendakan Bapak Bupati, Kang Yoto, yang membuka acaranya," kata Suyanto.
Untuk diketahui, produksi kebun belimbing di Desa Ngringrejo bisa mencapai 60 ton setiap kali panen raya. Setiap pohonya mampu mengasilkan 60 kilogram (Kg). Dari jumlah produksi 60 ton itu jika dikakulasikan dengan harga belimbing rata-rata Rp7000 per kg, maka ada potensi pendapatan petani sebesar Rp 4,2 miliar.
Puluhan ton belimbing itu, dihasilkan dari 10 ribu pohon yang ditanam pada lahan seluas 20,4 hektar milik 98 orang petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Sari Desa Ngringinrejo. Ada beberapa jenis belimbing di agrowisata ini diantaranya Jenis bangkok, karangsari, panyuran, siwalan. Produksi belimbing Ngringinrejo ini tak mengenal musim. Karena setiap bulan petani selalu bisa memanennya.(dwi/kominfo)