Pemkab Bojonegoro memberikan pelayanan inseminasi buatan (IB) secara gratis kepada peternak Bojonegoro. Hal itu sebagai upaya meningkatkan populasi ternak sapi di tengah pandemi.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Catur Rahayu dalam acara Sambang Desa di Desa Miyono Kecamatan Sekar, Kamis (10/10/2020) menuturkan sebagai upaya meningkatkan populasi ternyak yang ada di Bojonegoro salah satunya adalah kawin suntik atau inseminasi buatan (IB). Sebelum tahun 2017 masyarakat harus swadaya sendiri “membayar sendiri” untuk melakukan kawin suntik atau IB, namun mulai tahun 2017 sampai tahun 2020 masyarakat dapat mendapatkan IB secara gratis dari pusat.
“Tetapi karena adanya pandemi covid-19 saat ini karena adanya efesiensi anggaran maka dari pusat tidak memberikan IB secara gratis lagi,” katanya.
Namun Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro dari bulan September sampai Desember memberi pelayanan IB gratis. Total ada 85.000 dosis dengan rincian 54 persen dosis dari pusat dan 35, 7 persen dosis kita dapatkan dari pemkab bojonegoro sehingga menjadi gratis lagi.
“Dan perlu disyukuri bahwa hanya ada satu kabupaten yang mendapatkan pengajuan pelayanan IB gratis yaitu kabupaten Bojonegoro,” terangnya.
Selain itu, kata dia, pelayanan E-Sapi Bro yaitu, KTP ternak elektronik untuk ternak sapi dimana aplikasi ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah ternak yang ada di Bojonegoro, dan salah satu pailot project ada di Kecamatan Sekar. Karena Sekar memiliki potensi populasi sapi yang mendukung dan bahan pakan ternak alami yang melimpah .
“Nantinya KTP elektronik ternak diisi dengan data-data mulai dari pemilik ternak, alamat, jenis ternak, umur, riwayat dari IB, dan data tentang mutasi ternak. Baik itu kematian maupun riwayat jual beli,” terangnya.
Pemkab juga memberi Pelayanan kesehatan hewan secara umum seperti pengobatan, gangguan reproduksi ternak pasca melahirkan yang semua akan dilayani secara gratis. Pemkab juga memberi pelayanan asuransi ternak yang cukup penting karena kalau ternaknya mati karena penyakit, atau kecelakaanakan diganti sebesar 10 juta per ekor.
“Subsidi dari pemerintah sebesar 80 persen atau sebesar 160.000 sedangkan yang dibayar oleh peternak hanya 20 persen atau hanya 40.000 dalam satu tahun,” tutur kepala dinas.
Untuk tahun 2019 sendiri, Di Sekar sudah ada 75 ekor ternak sapi yang mengikuti program tersebut. Selain itu Pemkab juga menggalakkan pelatihan-pelatihan. “Pelatihan terkait budidaya ternak baik itu sapi, kambing , maupun ayam, pelatihan olahan pakan, management peternakana, serta pelatihan pengolahan limbah peternakan,” pungkasnya. (Fif/Kominfo)