Bojonegorokab.go.id - Petani Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro memanfaatkan onggok kedelai untuk dijadikan bekatul sebagai pakan ternak sapi. Pada musim panen kedelai tahun ini, stok onggok kedelai melimpah.
Menurut salah satu petani Desa Sobontoro, Moh Subron, ide membuat bekatul dari onggok kedelai setelah melihat banyaknya hasil panen kedelai. Sebelumnya, onggok kedelai milik warga dibuang begitu saja.
“Dulu onggok kedelai kami biarkan begitu saja, bahkan kami bakar di sawah untuk membersihkan tanaman liar. Kemudian dengan berjalanya waktu, kami mengetahui bahwa onggok kedelai dapat dijadikan bekatul dengan cara digiling dengan mesin atau alat khusus penggiling onggok kedelai,” katanya.
Selain untuk pakan ternak sendiri, ada juga warga Sobontoro yang mulai menjualnya. Harganya mulai dari Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu untuk satu karungnya dengan berat 30-40 kg.
Langkah warga manfaatkan limbah kedelai sebagai pakan sapi, hal ini juga sebagai salah satu antisipasi petani untuk pakan sementara pengganti bekatul yang berasal dari padi. Mengingat bekatul padi yang sangat sulit dicari karena produksi padi di musim kemarau yang lebih sedikit dibanding musim penghujan.
“Selain harga bekatul kedelai yang lebih murah dibanding bekatul padi, dalam penggunaanya pun sama tinggal di campur dengan air, konsentrat, ataupun air cuka hasil dari pembuatan tahu,” terangnya.(Fif/kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW