Bojonegorokab.go.di - Uji coba jalur satu arah di empat ruas jalan di Bojonegoro mendapat respon masyarakat. Mereka berharap agar kebijakan tersebut dievaluasi lagi.
Seperti yang disampaikan, Jefri, pemilik restauran Nasi Flambe di Jalan Rajawali. Dia menyarankan agar Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro untuk lebih dulu mencari penyebab kemacetan di wilayah setempat.
Sebab, menurut Jefri, kemacetan yang terjadi di ruas jalan Rajawali bukan dikarenakan kepadatan kendaraan, melainkan truk bongkar buat material di salah satu pertokoan di wilayah setempat.
"Selain itu kurang rapinya penataan parkir di depan pertokoan," ujar Jefri ditemui di restorannya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Iskandar, mengatakan, masih menunggu evaluasi uji coba jalan satu arah di empat titik, termasuk di Jalan Rajawali. Untuk saat ini, lanjut dia, uji coba jalan Rajawali yang sebelumnya dilakukan penuh telah dirubah menjadi mulai pukul 08 - 14.00 WIB.
"Pertimbangannya selain ada tempat peribadatan yakni Gereja, di sana terdapat banyak sekali pertokoan,” sambung Iskandar.
Kemudian di Jalan Panglima Polim, lanjut Iskandar, pada saat tertentu masyarakat tidak diperbolehkan melewati poros jalan ke arah selatan karena arus lalu lintasnya padat oleh pelajar dan pegawai. Sehingga diberlakukan hanya satu jam.
“Untuk di Jalan Hasyim Ashari, kemacetan terjadi karena parkir kendaraan jamaah Masjid Darussalam berada di bahu jalan. Juga banyaknya jumlah Pedagang Kaki Lima yang berjualan hampir disepanjang bahu jalan semakin mempersempit ruang gerak kendaraan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dari ujicoba satu bulan ini akan dilakukan penghitungan jumlah kendaraan dengan kapasitas atau ruas jalan untuk mengetahui apakah lebar dan tempuh jalan sudah sesuai dengan arus lalu lintas.
“Untuk keputusan jalur satu arah ini dilanjutkan atau dikembalikan seperti semula, kita tunggu hasil evaluasi,” pungkas Iskandar. (dwi/kominfo)