Bojonegorokab.go.id - Bertepatan dengan hari ulang tahun Creative Economy Community (CEC) yang pertama, dibuka outlet aneka produk unggulan Kabupaten Bojonegoro. Kini sudah ada 5 titik outlet di Bojonegoro Menurut Ketua CEC Adib Nurdiyanto, pihaknya tengah mengkaji arus ritel di Bojonegoro. Untuk segmen produk unggulan saat ini masih sangat penting dan efektif. Terlebih dengan adanya outlet yang tersedia, dimana pengunjung bisa datang dan melihat bahkan merasakan secara langsung produk yang akan dibeli. “ini juga salah satu upaya CEC dalam mengurangi kekecewaan masyarakat terhadap pembelian produk online yang ternyata tidak sesuai harapan pembeli," ungkapnya. Sementara itu, Nurdiyanto menambahkan di Bojonegoro sudah ada lima titik outlet, dan ini tentu sedikit berbeda dengan toko atau pusat oleh-oleh lain. Sebab outlet meliputi banyak kategori produk, diantaranya, kategori kuliner siap saji, makanan kering, kerajinan lokal, kerajinan daur ulang yang ramah lingkungan hingga batik, fashion dan jasa. “Ketika mengunjungi outlet ini, pengunjung bisa mendapat edukasi terkait aneka inovasi produk yang tidak dijumpai di area lain se-Indonesia, terutama produk inovasi herbal dan produk kerajinan dengan penerapan konsep 3R (Reduce Reuse Recycle),” terangnya Pihaknya juga berharap, adanya outlet yang tersebar ini diharapkan mampu meningkatkan geliat ekonomi kreatif di Bojonegoro dalam ranah IKM maupun UKM. "Para pelaku ekonomi kreatif perlu bergandengan dengan banyak pihak dalam hal perijinan, pembinaan, pelatihan dan pengembangan usaha," harapnya. Sementara itu, tanggal 11 November sendiri telah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi hari Ritel Nasional sejak tahun 2019. Ritel merupakan salah satu pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung kepada konsumen. Ritel sendiri dapat bertatap muka secara langsung maupaun secara online. Terlebih dijaman yang semakin canggih dan modern, penjualan online pun sedang marak sehingga diperlukan segmentasi produk unggulan, maka konsumen juga perlu melihat bahkan memegang secara langsung produk yang akan dibeli.(FIF/Kominfo)