bojonegorokab.go.id - WAJAH Muhammad Ali Mahsun langsung berbinar-binar saat host memanggil Saptuari Sugiharto untuk memasuki ruang Kelas Inspirasi II, Minggu (30/8), di pendapa kantor Kecamatan Gayam. Mahsun memang amat begitu ngefans dengan motivator asal Jogjakarta tersebut.
Pagi itu, Mahsun sengaja datang ke Gayam untuk mendengarkan motivasi dari peraih Best Young Entrepreneur IFA (Indonesia Franchise Award) 2010 ini. Mahsun ingin mendapatkan motivasi berlipat dari Saptuari, agar lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan usahanya.
”Saya sudah lama mendengar nama Saptuari. Dan hari ini kesempatan emas, gratis lagi. Jarang-jarang bertemu motivator hebat seperti Mas Saptuari,” tuturnya.
Diiringi musik dan video rekam jejak yang ditayangkan di dua TV plasma berikut audio system-nya, Saptuari maju di depan 64 peserta Kelas Inspirasi II. Tepuk tangan peserta menyambut. Dengan senyum mengembang, peraih UGM Award kategori wirausaha 2011 itu menyapa dengan ramah.
”Siapa yang ingin jadi pengusaha?” teriak Saptuari. ”Saya,” teriak para peserta serempak, sambil mengacungkan tangan.
Selanjutnya, pengusaha digital sablon, kuliner, dan aneka usaha lain itu pun mengajak peserta meneriakkan yel-yel bersemangat. Dengan gaya bahasa humor dan penuh jenaka plus tayangan video inspiratif, Saptuari pun mampu membuat peserta antusias mendengarkan paparan kiat-kiat memulai usaha dan berbisnis.
Ada beberapa kiat yang Saptuari sarankan bagi pemula maupun untuk mengembangkan bisnis. Untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus fokus dan tekun pada satu bisnis, ditekuni sampai berhasil.
”Dia juga harus kaya ide atau pun ikut-ikutan dengan tren. Apa yang kira-kira belum ada, jadikan itu sebagai peluang,” sarannya.
Seorang pengusaha juga harus berpikir global, jangan lokalistik. Tidak mudah tertipu. Dan harus menyadari bahwa sukses membutuhkan proses.
”Yang juga penting, jangan terlalu banyak tingkah atau banyak gaya. Dan jangan terlalu banyak utang,” tuturnya.
Mahsun adalah satu di antara 64 peserta Kelas Inspirasi Motivasi Kewirausahaan: Berani Kreatif Bikin Bisnis, angkatan II yang dilaksanakan kemarin (30/8) di kantor Kecamatan Gayam. Program Kewirausahaan ini difasilitasi Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia, bekerja sama dengan ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL).
Para peserta Kelas Inspirasi II berasal dari berbagai desa di Kecamatan Gayam. Antara lain Desa Sudu, Katur, Gayam, Beged, Bonorejo, Mojodelik, Brabuhan, Ringintunggal, Cengungklung, dan Begadon. Para peserta adalah calon-calon angkatan kerja dengan usia produktif (usia 18-45 tahun).
Dari 64 peserta, 50 persen di antaranya kaum perempuan. Manajer Program Kelas Inspirasi Laili Mubarokah, mengatakan, Kelas Inspirasi akan berlangsung selama lima sesi. Sesi 1 dimulai Sabtu (29/8) dan kemarin (30/8) Sesi 2. Kelas Inspirasi merupakan program kewirausahaan yang bertujuan untuk membangkitkan semangat dan motivasi memulai usaha (start-up) atau bisnis.
”Dengan Kelas Inspirasi, diharapkan muncul calon-calon wirausahawan yang tangguh dan kreatif yang penuh dengan semangat memberi kemanfaatan,” kata Laili.
Selain Saptuari, Kelas Inspirasi II juga mendatangkan motivator lokal. Dia adalah Aris Risanto, pembudidaya cacing tanah yang sukses asal Kecamatan Gondang. Selama ini, Aris berhasil mengembangkan budi daya cacing tanah di berbagai kecamatan di wilayah Bojonegoro.
”Diharapkan dengan hadirnya para motivator, nantinya para peserta Kelas Inspirasi tidak ragu-ragu lagi untuk memulai bisnis,” imbuh Laili. Camat Gayam Hartono, yang hadir dalam pembukaan Kelas Inspirasi, merespons positif kegiatan itu.
Menurut dia, out put dari Kelas Inspirasi sangat mendukung dengan upaya pemerintah daerah dalam menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro.
”Karena Gayam jadi salah satu wilayah sentral pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Adi Witjaksono, yang hadir kemarin juga menyambut positif Kelas Inspirasi. Dia berharap, Kelas Inspirasi menghasilkan calon wirausahawan yang nantinya mengisi sektor non-formal yang masih sangat terbuka.
”Ini juga selaras dengan program pemkab yang tahun ini yang berupaya meningkatkan skill masyarakat,” terangnya.
Sedangkan perwakilan EMCL, Hesti dalam sambutan pembukaan Kelas Inspirasi I, menyampaikan, Kelas Inspirasi adalah salah satu wujud perhatian EMCL dalam memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi. Bidang ekonomi merupakan bagian dari komitmen EMCL dalam mengembangkan masyarakat. Dia juga berharap, dari Kelas Inspirasi ini akan muncul wirausahawan-wirausahawan sukses yang tangguh.
Hadir juga dalam pembukaan Kelas Inspirasi I, Kades Ringintunggal, Kades Katur, dan Kades Sudu. Juga hadir perwakilan Disnakertransos, Bakesbang Polinmas, dan Dinas Kominfo Bojonegoro. (Git/Kominfo)