Bojonegorokab.go.id - Jamu merupakan minuman tradisional khas Indonesia. Pada masa pandemi covid-19, jamu banyak dicari dan dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh.
Salah satu produk jamu kekinian minuman segar tradisional “Pacul Permai ” diproduksi oleh Anis Ekowati. Jamu kekinian khas Bojonegoro ini dikemas dengan botol modern dan mudah didapat di sejumlah minimarket dan toko.
Anis Ekowati mengembangkan bisnis jamu kekinian ini dengan memproduksi jamu botol Jamu Pacul Permai yang mengandalkan rempah-rempah asli nusantara. Yakni seperti kunyit asem, Temulawak, beras kencur, jahe, sinom, sari asem, dan kayu putih.
Anis Ekowati bercerita sejak 11 tahun lalu, ia berinisiatif mengembangkan produksi jamu di rumahnya di Perumahan Pacul Permai Indah di Desa Pacul, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Awalnya ia menjual sendiri dengan cara berkeliling. Namun seiring waktu, ia mengembangkan kemasan dengan botol modern dan dijual di minimarket.
“Saat itu kemasan jamu saya hanya bermodal plastik, dan keuntungan yang saya dapatkan Rp 100 ribu perhari. Namun dengan berjalannya waktu jamu saya mulai dikenal banyak orang akhirnya banyak permintaan,” ucapnya.
Anis Ekowati menjelaskan, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya permintaan jamu, akhirnya ia mengganti kemasan jamu dengan botol yang dibeli di Surabaya. Kemasan itu lebih modern dan higienis.
“Alhamdulillah, saat ini pemasaran jamu pacul permai dapat dijumpai di KDS, Bravo, laskar buah mulai dari daerah Babat-Bojonegoro dan Cepu,” ungkapnya.
Untun memproduksi jamu, ia dibantu 3 karyawannya dan mampu memproduksi kurang lebih 200 botol kemasan dalam sekali produksi. Jamu tersebut dapat bertahan hingga 4 hari bahkan jika disimpan di suhu kurang dari 4 derajat celcius dalat bertahan selama 1 bulan.
Sebelum pandemi, omzet yang diperoleh dalam sebulan mencapai Rp 15 juta hingga Rp 30 juta. “Saya berharap pandemi ini segera berakhir dan perekonomian UMKM mulai bangkit kembali,” pungkasnya.(FIF/NN)