Bojonegorokab.go.id - Gedebog pisang memang banyak ditemui di perdesaan. Biasanya gedebok dianggap limbah dan tidak ada nilainya. Namun siapa sangka, di tangan Maisir pria asal Kabupaten Bojonegoro, gedebog pisang bisa disulap sebagai berbagai barang yang bernilai ekonomi tinggi.
Maisir menceritakan ide kreatif tersebut bermula saat ia melihat adanya gedebog pisang di sekitar rumahnya yang melimpah dan dibuang begitu saja setelah diambil buahnya. Kemudian ia memadukan gedebog yang sudah ia keringkan dengan lem kayu, kemudian membuat berbagai perabot rumah tangga untuk dimanfaatkan sendiri.
Hasilnya, para tamu yang datang kerumahnya selalu tertarik. Bahkan banyak yang tidak percaya bahwa perabot tersebut terbuat dari gedebog pisang sebab tekstur nya yang kuat.
“Setelah melihat respon dari tamu yang datang ketika melihat kerajinan gedebog yang saya buat, dan banyak dukungan yang saya dapatkan barulah saya menekuni usaha tersebut sejak 2014," ungkapnya.
Beralamatkan di Jalan PUK gang 2 RT 16/02 Balen Bojonegoro, rumah produksi kerajinan gedebog yang diberi merk Pa'E Debog oleh Maisir sempat memiliki 27 karyawan sebelum adanya pandemi. Saat ini hanya tersisa 7 karyawan yang membantunya sebab penjualanya belum bisa maksimal.
Masih dalam penjelasanya, ia kini bisa memproduksi ratusan bahkan ribuan produk per bulan, berupa tas, songkok, tempat tisu, tempat tusuk gigi, box baju, topi, lukisan dan lain sebagainya. Produknya ia pasarkan di berbagai tempat wisata, baik yang ada di dalam maupun luar kota, seperti halnya Kebun Blimbing Ringinrejo, Jatim Park Malang, Pantai Kelapa Tuban.
"Kalau reseller sampai Kalimantan, Jakarta, Bekasi, meskipun tidak dijual di market place kami bisa melayani untuk penjualan online dengan sistem dropsip, maupun memesan langsung melalui WhatsApp, Facebook ataupun Instagram," terangnya.
Meskipun pemasarannya sudah menembus pasar luar Jawa, dalam proses pembuatan ia masih menggunakan cara manual dibantu oleh karyawanya. Seperti halnya mengeringkan dan membuat pola kerajinan tersebut.
"Semuanya manual, dan dalam proses pembuatan yang paling mempengaruhi adalah pengeringan gedebog yang tidak bisa di prediksi tergantung cuaca," tandasnya.
Dalam proses pembuatan produknya tidak ada yang menjadi limbah, sebab semuanya bisa dimanfaatkan, walaupun berupa potongan-potongan kecil.
"Kalau saya, limbah-limbah serpihan gedebog masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai barang lagi, contohnya fas bunga," ujarnya.
Produk dari Pa'E Debog yang paling laris adalah tempat tisu yang sering digunakan sebagai souvernir pernikahan, dari harga produk yang dibandrol mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 500.000.
"Dari penjualan tersebut, saya masih bisa meraup keuntungan sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta per bulanya, meskipun di masa pandemi ini menurun," pungkasnya.
Produk asli Bojonegoro tersebut bida dipesan melalui kontak dibawah ini.
TLP/WA: 085287308878
Facebook: Maesirnsirn
Instagram: debog_btc