BLT DD di Kecamatan Ngraho Cair, Warga: Membantu Kebutuhan Sehari-hari

Afifah
09 Aug 2021
227 dilihat

Bojonegorokab.go.id - Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa (DD) terus dilakukan di sejumlah desa. Salah satunya di desa-desa wilayah Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Pencairan BLT DD merupakan upaya Pemkab Bojonegoro untuk pemulihan ekonomi terdampak pandemi covid-19.

Camat Ngraho Masirin membenarkan bantuan BLT DD telah disalurkan ke warga mulai  Rabu (4/8/2021) hingga Jumat (6/8/2021). Penyaluran disaksikan kepala desa sekaligus perangkat desa, Babinkamtibmas, Babinsa serta Pendamping Desa.

“Untuk pelaksanaan pengambilan bantuan BLT DD di balai desa masing-masing,” ucapnya.

Masirin menjelaskan untuk penyaluran BLT DD tahap 4 dan 5 di Desa Blimbinggede sebanyak 54 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan besaran Rp 600.000. Sedangkan di Desa Kalirejo BLT DD tahap 4 sebanyak 107 KPM sebesar Rp 300.000.

Penyaluran untuk Kamis saja sebanyak 354 KPM di empat desa. Rinciannya Desa Tanggungan (tahap 5) sebanyak 23 KPM, Desa Payaman (tahap 4 dan 5) sebanyak 142 KPM, Desa Jumok (tahap 4 dan 5) sebanyak 78 KPM dan Desa Tapelan (tahap 4 dan 5) sebanyak 111 KPM.

"Sementara di hari Jum'at, 6 Agustus 2021 pencairan penyaluran BLT DD Tahap 4 dan 5 untuk 44 KPM di Desa Sumberarum dengan jumlah Rp. 600 ribu,” jelas Masirin

Camat juga menjelaskan, adapun kriteria penetapan penerima sudah memenuhi syarat melalui musyawarah desa penetapan validasi penerima BLT-DD. 

“Diantara kriterianya, kehilangan mata pencarian, tidak menerima bantuan lainnya atau tidak terdata dan keluarga/penerima mengalami rentan Penyakit Kronis/menahun,” ungkap Masirin.

Srikanah, salah satu penerima mengaku bahwa baru pertamakali mendapatkan bantuan tersebut, selain itu juga mengungkapkan terimakasih dan merasa sangat bersyukur karena bantuan tersebut sangat membantunya untuk pengobatan suami yang menderita sakit.

"Alhamdulillah sangat membantu sekali, untuk kebutuhan sehari-hari dan pengobatan bapaknya yang sakit diabet sudah berpuluh-puluh tahun,” tuturnya.(FIF/NN)