KTW Sumberarum Olah Kelor Jadi Aneka Produk, Pemesan hingga Luar Negeri

Afifah
21 Sep 2021
208 dilihat

Bojonegorokab.go.id – Kelompok Tani Wanita (KTW) 'Lestari' Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro sukses mengolah kelor menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Semenjak tahun 2017 sampai sekarang, olah kelor KTW Lestari sudah menarik minat konsumen lokal maupun luar negeri.

Salah seorang pelopor olahan daun kelor, Taufiq mengatakan, daun kelor memiliki kandungan vitamin yang lebih besar daripada tanaman lain. Dia menjelaskan, daun kelor memiliki kandungan vitamin C tiga kali lebih tinggi dari jeruk, kalsium empat kali lebih tinggi dari yogurt, vitamin A empat kali lebih tinggi dari wortel, juga terdapat kandungan anti oksidan dan kalium pada daun kelor.

Berbagai olahan dari daun kelor yang diproduksi oleh KTW “Lestari” seperti, tepung, teh celup, masker wajah, serbuk jahe kelor, kapsul kelor, dan juga morina super kid untuk penanggulangan stunting. Produk olahan kelor tersebut dapat dibeli mulai dari harga Rp 2 ribu.

Taufiq mengaku, produk morina super kid penanggulangan stunting dapat menekan angka stunting hingga 30 persen dalam enam bulan pemakaian.

“Morina super kid dapat dikonsumsi secara langsung dan rutin oleh anak. Dengan varian rasa  beragam, seperti rasa jambu, jeruk dan strawberi. Kemasan dalam bentuk seperti minuman instan. Kita sudah melengkapi P-IRT juga,” ujar Toufiq.

Sementara untuk kapsul kelor diperuntukkan bagi pasangan yang belum memiliki keturunan. "Pada dasarnya kelor bukan obat. Melainkan suplemen makanan. Hal itulah yang kita tanamkan pada pola pikir masyarakat," tuturnya.

Untuk pemasaran sendiri, Taufiq mengaku sudah memiliki pelanggan dari masyarakat lokal bahkan luar negeri. Pelanggan luar negeri yang rutin memesan produk olahan tersebut berasal dari Malaysia dan Australia. Setiap tiga bulan sekali mereka memesan sekitar 100 produk untuk Malaysia dan 300 produk untuk Australia. 

Berbincang santai di salah satu rumah produksi olahan kelor, Taufiq mengaku kesulitan dalam mencari bahan. Katanya, jumlah pesanan bisa lebih besar namun bahan belum mencukupi. Sebab, daun kelornya sendiri dipilih yang benar-benar memiliki kualitas baik. (Aim/NN)