Pemkab Bojonegoro Ikuti Penilaian Evaluasi Program Gerakan Menuju Smart City 2021

Afifah
07 Dec 2021
2.609 dilihat

bojonegorokab.go.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengikuti Penilaian Evaluasi Program Gerakan Menuju Smart City Tahun 2021 secara daring, Senin (06/12/2021) dari Ruang Command Center gedung PIP Pemkab. Kegiatan ini dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, dan diikuti Kadin Kominfo, Inspektorat, Bappeda, BPKAD, Kabag Organisasi, serta Ketua Timlak DTIK.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementrian PPN/Bapenas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan serta Kementerian PAN dan RB. Dalam kegiatan ini tim penilaian evaluasi terdiri dari para Ahli diantaranya Rudi Hartanto dari UGM, Hery Abdul Azis dari Kemenkominfo, dan Rosikin dari Kemen PAN-RB.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Kusnandaka Tjatur P. menyampaikan bahwa pemaparan yang disampaikan oleh Kadin Kominfo pada dasarnya untuk menjawab bagaimana capaian target dalam melaksanakan Smart City.

Mengawali paparannya Kadin Kominfo Bojonegoro, Nur Sujito menyampaikan regulasi yang mendasari pelaksanaan Smart City di Kabupaten Bojonegoro yaitu Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Masterplan Smart City Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018 -2023, Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Masterplan Smart City Kabupaten Bojonegoro Tahun 2019 -2023, Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Satu Data Kabupaten Bojonegoro.

Selain itu juga telah diterbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Tanggal 13 September 2019 Nomor 473.1/570/412.213/2019 untuk Penerapan Masterplan Smart City di semua OPD. "Inti dari program Smart City ini adalah masyarakat Bojonegoro yang Sejahtera, Pemkab Bojonegoro yang Produktif dan Energik, serta masyarakatnya sejahtera, itu goalnya," terang Nur Sujito.

Gambaran anggaran Smart City Bojonegoro dari APBD Kabupaten Bojonegoro untuk belanja IT hingga tahun 2020 juga selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal Ini untuk memperkuat Smart City Kab. Bojonegoro.

Selanjutnya disampaikan bahwa 5% dari APBD Bojonegoro tahun 2020 diantaranya telah dilaksanakan beberapa hal seperti Penguatan SDM TIK melalui kegiatan pelatihan, pembangunan 6 videotron (terbanyak di Jatim), revitalisasi pasar tradisional (sampai saat ini ada 4 pasar). Selanjutnya implementasi Kartu Petani Mandiri untuk membantu penyediaan pupuk/benih/pasca panen bagi petani yang lahannya dibawah 2 hektar.

Berikutnya ada perbaikan 3.704 unit Rumah Tidak Layak Huni yang pada 2021 menyasar sekitar 7.000 RTLH. Pemkab Bojonegoro juga membangun jembatan Luwehaji – Blora untuk mensupport Bandara Ngloram Blora. Kemudian ada kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional yang hingga saat ini dengan jumlah penduduk 1,3 juta, sebanyak 97,86% telah dicover dengan JKN, sudah UHC. Begitu pula untuk peningkatan SDM ada beasiswa perguruan tinggi (Program Dua Sarjana Satu Desa, beasiswa Scientist dan beasiswa untuk masyarakat miskin).

Sementara itu terkait penguatan 419 desa yang merupakan bagian dari Pemkab Bojonegoro, semuanya telah disediakan aplikasi/website Sistem Informasi Desa (SID) yang terangkum dalam website Satu Data Bojonegoro (https://data.bojonegorokab.go.id). Pemkab melalui Dinas Kominfo juga melatih operator semua desa dan menyediakan helpdesk. 

"Terkait pelayanan, existing hari ini terdapat 103 aplikasi yang aktif digunakan sekitar 70an yang beberapa sudah interoperabilitas dengan aplikasi internal maupun di pusat. Terkait anggaran Smart City, kami juga mendapat dukungan anggaran CSR perusahaan diantaranya untuk penanganan Covid-19 dan penguatan SDM dengan AWS," imbuhnya. 

Lebih lanjut Nur Sujito memaparkan capaian 6 dimensi Smart City Bojonegoro. Pertama Smart Government, yang terbaru adalas Satu Data Bojonegoro dengan capaian tahun 2020 diantaranya WTP 6 kali berturut-turut dan Indeks SPBE 2,97 yang pada tahun 2021 ditargetkan naik menjadi 3,50. kedua, Smart Branding Pemkab memprioritaskan pengembangan wisata dengan target 2021 berupa penguatan 20 desa wisata, penguatan desa mandiri, penataan 4 pasar tradisional, dan penyelenggaraan 17 event festival.

Ketiga, Smart Economy melalui Kartu Petani Mandiri, Kartu Pedagang Produktif, Beasiswa Perguruan Tinggi, Dana Alokasi Khusus Pendidikan, Revitalisasi Pasar Tradisional. Target 2021, untuk 57.000 Petani memiliki KPM, 35.000 Pedagang memiliki KPP, penurunan presentase Penduduk Miskin, 6 Pelatihan Kerja Dan 3 Job Fair, serta Bantuan Modal Ke 30 Bumdes.

Keempat, Smart living seperti bidang kesehatan pengembangan aplikasi Siap RS berbasis mobile, kampung KB, dan tanggap covid-19. Capaian tahun 2020 diantaranya status jalan mantap di Bojonegoro existing saat ini sepanjang 670 km. Sedangkan target tahun 2021 adalah 3,915 unit RTLH diperbaiki, penuntasan 190,67 km jalan cor kabupaten, dan penurunan presentase baduta stunting.

Kelima, Smart Society melalui penyediaan Gedung Pusat Informasi Publik (ada Media Center, Command Center), Smart Technology Building dengan lokasi desa yang telah tersambung fiber optic, kegiatan Sambang Desa sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat langsung, yang dilaksanakan di desa. Juga ada Cangkrukan Karo Bu’e sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat yang dilaksanakan di Pendopo Malowopati, beasiswa perguruan tinggi, dan pelatihan SDM IT.

Keenam, capaian Smart Environment antara lain pembangunan infrastruktur Sudetan Kali Gandong, pengurangan dampak banjir bandang, peresmian Waduk Gongseng, pengendalian banjir, pengairan pertanian di tujuh kecamatan, penyediaan air baku, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Taman Wisata Desa, pembangunan trotoar, dan pembangunan Pusat Bibit Tanaman. 

Pada akhir penilaian evaluasi Smart City, Nur Sujito menandaskan bahwa Bojonegoro adalah Kabupaten yang Terbuka dalam informasi publik. "Bojonegoro meraih penghargaan tertinggi (A) pada kategori Badan Publik Informatif tingkat kabupaten/kota se-Jawa Timur. Salah satu desa di Bojonegoro (Desa Kedungsumber Kec. Temayang) tahun 2020 menempati posisi 9 sebagai desa terbuka tingkat nasional. Existing sampai hari ini ada desa Ngambon dan Desa Tlogorejo, dimana Tlogorejo meraih 2 kriteria (desa dengan penyediaan laporan berkala terbaik dan desa dengan penyediaan informasi setiap saat terbaik).

"Quick Win kami tahun 2021 ada 4 program, diantaranya yang segera rilis adalah Kartu Potensi Olahraga Bojonegoro bahwa kami memupuk bibit-bibit atlit dari kecil. Pemkab menyediakan bantuan dari APBD untuk tahun 2022 sebesar 13 milyar," pungkasnya.