bojonegorokab-go.id – Bojonegoro terus mengembangkan agrowisata di wilayahnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Selain Agrowisata Belimbing di Desa ngringinrejo, dan Jambu Merah di Desa Mayanggeneng, sekarang ini tengah dikembangkan jambu kristal di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Trucuk.
Di wilayah ini tengah dikembangkan 3750 pohon jambu kristal di lahan lebih dari empat hektar yang tersebar di beberpa desa. Rinciannya Desa Pagerwesi sebanyak 2500 pohon, Padang 350 pohon, Sranak 800 pohon, dan Mori 100. Ribuan jambu kristal itu ditanam di lahan milik warga.
“Sekarang ini umurnya sudah satu tahun lebih. Setahun lagi sudah mulai produksi,” kata Camat Trucuk, Suwgignyo, Selasa (6/10/2015).
Lokasi jambu kristal ini berada di sebelah utara Agrowisata Belimbing Desa Ngringinrejo. Bagi masyarakat yang ingin menjangkaunya cukup mudah dan tak perlu menyebrang menggunakan perahu. Untuk menjangkaunya bisa ditempuh dengan jalur darat menggunakan roda dua maupun empat melalui bendung gerak yang menghubungkan Desa Ngringinrejo – Padang, Kecamatan Trucuk.
“Harapan kami kedepan di sini nanti juga menjadi Agrowisata Jambu Kristal. Sehingga masyarakat yang mengunjungi agrowisata belimbing bisa melanjutkan wisatanya ke sini karena jalurnya mudah dijangkau,” ucap mantan Camat Ngasem itu.
Jambu Kristal ini memiliki bermacam keunggulan. Selain rasanya manis dan renyah, jambu tersebut hampir tak berbiji (kurang dari 3 persen dari buah). Bobotnya bisa mencapai 500 gram per buah, bahkan ada yang mencapai 900gram.
Disebut kristal karena warna daging buahnya yang jernih dan bersih seperti kristal. Kulitnya hijau terang dilapisi lilin yang cukup tebal, sehingga sulit ditembus hama. Jambu kristal berbentuk bulat agak gepeng dan bisa berbuah sepanjang tahun. Pada umur 2 tahun lebih jambu kristal ini bisa berproduksi minimal 2kg/minggu/pohon.
Selain Jambu Kristal, sekarang ini juga tengah dikembangkan Jambu Air Tulung di Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk. Jambu ini sempat menjadi ikon Bojonegoro, namun telah punah. Sekarang ini, ikon itu akan dikembalikan lagi dengan mengembangkan 3500 pohon di wilayah Tulungrejo.(dwi/kominfo)