Petani Belimbing Bojonegoro Ciptakan Obat Organik dari Internet

-
07 Oct 2015
1.401 dilihat

bojonegorokab.go.id – Jaringan internet yang dibangun Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Bojonegoro hingga pedesaan banyak dimanfaatkan petani untuk mengembangkan pertanian maupun perkebunannya. Mereka semakin kreatif dan inovatif menciptakan pupuk dan obat non pestisida dari tehnologi yang ada di desanya.

Seperti yang dilakukan Suwoto, salah satu petani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Pria yang juga sebagai Kepala Dusun Mejayen itu mampu menciptakan pupuk dari bahan organik yang difregmentasi untuk pohon belimbingnya.

Selain itu, Suwoto juga berhasil menciptakan obat bunga non pestisida dari leri (air rendeman beras) dan tetes tebu. Hasilnya, tanaman belimbingnya dalam setahun bisa panen sampai enam kali dengan buah lebih besar dan rasanya lebih manis.

“Kalau rata-rata milik petani lainnya setahun panen empat sampai lima kali,” ucapnya sambil menyilahkan bojonegorokab.go.id mencicipi buah belimbing di kebunya beberapa waktu lalu.

Sedangkan untuk mengatasi serangan lalat, Suwoto menggunakan lem kayu yang dicampur dengan air. Menurut dia, cara itu tak mengganggu pertumbuhan buah maupun pohon.

“Ini lebih efektif dan efisien,” ucap alumnus Fakultas Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Suwoto mengaku cara tersebut diperolehnya dari berselancar di internet yang ada di desanya. Di Balai Desa Ngringinrejo  telah dibangun Broadband Learning Centre (BLC). Di tempat ini terdapat perangkat komputer dan jaringan internet yang memudahkannya belajar menciptkan pupuk dan obat organik bagi tanaman belimbingnya.    

“Jaringan internet ini sangat membantu sekali untuk saya belajar menciptakan sesuatu yang baru,” kata petani yang memiliki 380 pohon belimbing itu.

Namun dari hasil karyanya itu belum ditularkan kepada petani lainnya. Melainkan masih diuji coba ditanaman miliknya sendiri.

“Karena ini masih tahap percobaan, jadi untuk sementara ini saya gunakan sendiri. Tapi nanti pasti akan saya sebarkan kepetani lainnya,” pungkas Suwoto.

Selain di Ngringinrejo, tiga BLC lainnya telah dibangun yakni di Balai Desa Duwel, Kecamatan Kedungadem, karena memiliki potensi penghasil bawang merah, di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, sentra penghasil Sapi Onggole, dan di rumah inovasi di Desa Padangan, Kecamatan Padangan.

Saat ini, Dinkominfo Bojonegoro terus mengembangkan jaringan teknologi informatika (IT) di tingkat pedesaan yang ada di wilayahnya. Tujuannya, agar masyarakat pedesaan melek teknologi dan dapat belajar memanfaatkan jaringan internet untuk sarana belajar, maupun mempromosikan potensi yang ada di masing-masing desa.(dwi/kominfo)