Mustakim Koordinator Pendamping Bojonegoro
Bojonegorokab.go.id - Indeks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten Bojonegoro mengalami peningkatan. Khususnya status IDM kategori desa mandiri. Dari 103 desa di 2021, menjadi 155 desa di 2022.
Koordinator Pendamping Bojonegoro, Mustakim mengatakan, setiap tahun dilakukan pemutakhiran data untuk mengukur indeks pembangunan di desa. Ada peningkatan status IDM kategori desa mandiri di Kabupaten Bojonegoro dari tahun lalu.
"Tahun lalu, desa mandiri ada 103, tahun ini meningkat 155 desa," ujarnya Rabu (1/6/2022).
Peningkatan status desa mandiri, mempengaruhi jumlah desa berstatus maju yakni dari tahun 2021 sebanyak 254. Tahun ini menjadi 251. Sedangkan desa berkembang ada 13 desa dari sebelumnya 62 desa.
"Sedangkan untuk status desa tertinggal dan sangat tertinggal di Bojonegoro sudah tidak ada alias zero sejak tahun 2020," tegasnya.
Dia mengungkapkan, indikator meningkatnya desa mandiri di Bojonegoro ini salah satunya perencanaan desa yang cenderung tumbuh menjadi lebih baik sehingga lebih tepat sasaran. Sedangkan indeks besarnya itu meliputi indeks ketahanan ekonomi, indeks ketahanan sosial dan indeks ketahanan lingkungan. Sehingga jumlah desa mandiri harus lebih ditingkatkan lagi.
"Tentu saja ada banyak variabel detail yang diukur termasuk salah satu triger-nya itu adalah peningkatan kualitas infrastruktur di desa," tegasnya.
Menurut Mustakim, adanya bantuan keuangan desa (BKD) menjadi faktor penentu dari triger tersebut. Apalagi, dengan adanya peningkatan infrastruktur yang sangat signifikan telah menunjang proses pembangunan di desa.
"Kami berharap, status desa mandiri jangan sampai menurun," imbuhnya.
Hal ini dikarenakan, jika status desa mandiri menurun lagi, maka kualitas perencanaan dan pembangunan juga ikut menurun. Dia optimis, jumlah desa mandiri di Bojonegoro semakin bertambah seiring adanya program BKD dari Pemkab Bojonegoro. Sekadar informasi, Kabupaten Bojonegoro terdiri dari 419 desa dan 28 kecamatan. (*)