Perangi Stunting, Pemkab Bojonegoro Gelar Sosialisasi Makanan Tambahan Lokal bagi Balita

Afifah
20 Sep 2022
852 dilihat

Perangi Stunting, Pemkab Bojonegoro Gelar Sosialisasi Makanan Tambahan Lokal bagi Balita dan Ibu Hamil

Bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi Makanan Tambahan Lokal Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK). Acara digelar di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Selasa (20/09/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Kepala Dinas Kesehatan, Nutritionist UPT Laboratorium Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas P3AKAB, serta Tim Pengurus PKK Bojonegoro dan tenaga pendidik PAUD di 430 desa.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ani Pujiningrum menyebutkan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka stunting. Pada Agustus 2022, di Bojonegoro masih ada 2.225 balita atau 2,97 % balita stunting. Dan sesuai arahan Bupati Bojonegoro, maka digelar acara dengan melibatkan tenaga pendidik PAUD. Karena PAUD merupakan tempat berkumpul untuk anak-anak yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu di bawah 5 tahun.

“Angka stunting balita kurang gizi dan lain sebagainya bisa dicegah mulai dari 10 hari pertama kehidupan. Dimulai dari ibu hamil sampai usia 2 tahun dan perberkembangan anak balita sampai usia 5 tahun maka program ini menyangkut usia 1 sampai 5 tahun,” ujar Ani.

Kegiatan ini, lanjut dia, bertujuan untuk program perbaikan gizi balita dan ibu hamil. Dalam hasil studi yang dilakukan, makanan tambahan berbasis kearifan lokal ini lebih efektif disertai dengan konseling giizi. Karena makanan tambahan berbasis lokal ini dipastikan berkesinambungan lantaran ada di lingkungan sekitar.

“Sasaran penerima makanan tambahan ini adalah 1.091 ibu hamil dan 2.985 balita gizi kurang yang tersebar di 28 Kecamatan dan 430 desa,” tambahnya. 

Metode yang diberikan kepada anak-anak dan ibu-ibu adalah dengan diberi makanan tambahan dalam bentuk makanan tambahan bukan makanan pokok selama 90 hari. Makanan tambahan dilaksanakan mulai 26 September 2022 hingga 25 Desember 2022.

“Hasil monitoring kegiatan ini akan dilaporkan untuk dilakukan kajian. Jika berhasil, makanan tambahan lokal ini akan menjadi program nasional karena memang merupakan proyek percontohan dari nasional,” kata Ani. 

Salah satu menu juga diberikan ide oleh Bupati Anna yaitu Bubur Girut yang ditambahkan dengan madu dan telur. Menu bubur girut akan diberikan pada hari ke 5 dan ke 10 dalam siklus 10 hari. Kemudian juga memberikan susu domba pada hari ke 6 kepada ibu hamil untuk meningkatkan cakupan ibu hamil kurang energi kronis dan juga balita gizi kurang untuk mendapatkan asupan gizi. 

Sementra itu, Bupati Bojonegoro dalam sambutannya menjelaskan bahwa Pemkab Bojonegoro terus mencari bayi atau anak dengan indikasi stanting. Sebelumnya dari angka 7 persen turun hingga 6 persen, kemudian 5 persen dan sekarang 2,97 persen. “Nantinya harus turun ke 1,5 persen. Harus turun karena sehat itu bagus, anak cerdas itu aset dan badan sehat itu karunia,” ucap Bupati Anna.

Narasumber selanjutnya diisi oleh  Ni Luh Putu Ayu Putri Sariningrat, Nutritionist UPT Laboratorium Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dia menjelaskan progres program harus tidak hanya sekedar kegiatan omong kosong atau tidak ada hasil berkelanjutan. Tetapi apa yang akan dihasilkan apa yang akan dicapai pada tahapan sebelum dan sesudahnya. Yakni bagaimana sebelum diberikan dan seperti apa setelahnya.

“Bagaimana evaluasinya tentunya kita harus berbangga ikut di dalamnya karena ternyata guru-guru PAUD ini sangat dekat sangat dekat dengan kehidupan anak-anak kita ini di 0 sampai 5 tahun dan jika berhasil akan menjadi program nasional,” ujar Ayu Putri. [del/nn]