bojonegorokab.go.id - Ditetapkan sebagai wilayah yang mendapat prioritas sebagai salah satu kawasan wisata, para pejabat dan staf Kecamatan Kapas, Bojonegoro Jawa Timur ternyata mempunyai kesepakatan diantara mereka. Kesepakatan yang meski hanya sebatas berdasar obrolan tersebut, telah mulai dibiasakan, yakni melakukan selfie (foto sendiri) ataupun welfie (foto bersama) saat mereka berada di lokasi yang dianggap mempunyai daya tarik di wilayah Kecamatan Kapas.
"Saat di tempat bagus, kami harus selfie dan diunggah ke media sosial," jelas Ike Widyanungrum, salah satu pegawai di lingkup Kecamatan Kapas. Seperti saat mereka menghadiri undangan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di rumah makan Pondok Salak, di Desa Bendo, kecamatan setempat. Saat waktu istirahat tiba, aktifitas mereka berubah menjadi fotografer dadakan.
Dengan menggunakan telepon seluler masing-masing, sejumlah obyek menjadi sasaran ajang selfie mereka. Mulai dari daftar menu makanan, makanan yang disajikan, air mancur, jejeran pondok tempat makan, hingga lingkungan sekitar mereka. "Ini bagian dari promosi, meskipun hanya langkah kecil," tambahnya. Kesadaran ini tak hanya ditunjukkan oleh mereka yang berada di kawasan tetsebut, Wakil Ketua Komisi A, Anam Warsito juga sempat mengutarakan hal senada. "Bentuk promosi yang mengena, justru yang dilakukan secara sederhana, tapi oleh banyak orang secara terus menerus," ujar politisi Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sendiri telah mencanangkan tiga kawasan yang diprioritaskan sebagai daerah wisata, yakni Kapas, Dander dan Kalitidu. "Yang populernya disebut KDK," jelas Kusnandaka Tjatur, Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro. Menurut Kusnandaka, warga Bojonegoro telah mengalami kemajuan yang menggembirakan terkait pemanfaatan internet untuk hal-hal yang betkaitan dengan penyampaian aspirasi, termasuk promosi wisata.
"Kalau dulu lebih banyak menunjukkan keluhan, kini lebih aspiratif dengan memberi masukan. Contohnya adalah promosi sederhana melalui jejaring sosial," tambahnya. Hal ini akan terus digelorakan, agar lebih meningkat menjadi peran partisipatif, termasuk di lingkungan pegawai negeri. Dinas Kominfo sendiri, secara rutin menggelar diskusi bersama dengan pelaku informasi, mulai dari para blogger, insan pers, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), hingga para profesional sebagai pembicara tamu. Tentunya, dengan memasukkan materi promosi sebagai salah satu bahasannya. (mon/kom)