Disnakkan Bojonegoro Gencar Lakukan Antisipasi Penyakit Mulut Kuku pada Ternak

Afifah
02 Feb 2023
321 dilihat

Disnakkan Bojonegoro Gencar Lakukan Antisipasi Penyakit Mulut Kuku pada Ternak

Bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) serta unsur terkait bersinergi melakukan berbagai langkah antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Langkah ini bertujuan agar Bojonegoro terbebas dari kasus PMK.

Kepala Disnakkan Kabupaten Bojonegoro Catur Rahayu menjelaskan, ada lima langkah antisipasi yang dilakukan. Yaitu penyekatan lalu lintas hewan, peningkatan biosecurity, pengobatan terhadap hewan yang terkena PMK, serta Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) pada masyarakat dan vaksinasi PMK. 

PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) adalah penyakit infeksius yang disebabkan Apthovirus yang bersifat akut dan menular antar hewan. Hewan rentan yakni sapi, kambing, domba, kerbau, babi dan hewan kuku genap lainnya. Para pemilik hewan ternak ini perlu memperhatikan gejala klinis. Di antaranya demam 39,41 derajat celcius, air liur berlebih dan berbusa, luka lepuh di lidah dan rongga mulut, pincang dan luka pada kaki tracak, tremor atau sulit berdiri, tidak mau makan, nafas cepat, produksi susu menurun. 

“Jika terdeteksi gejala tersebut segera menghubungi petugas medik veteriner atau dokter hewan setempat agar dapat segera mengambil langkah dan tindaklanjut,” tegasnya. 

Disnakkan, lanjut dia, juga telah bekerja sama dengan unsur TNI, Polri dan Forkopimcam serta masyarakat untuk terus melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi PMK. Pencegahan dengan KIE melalui petugas teknis peternakan kecamatan, Radio Malowopati, dan sosial media. Sementara dalam peningkatan biosecurity, Disnakkan telah melakukan penyemprotan disinfektan di empat area. Di antaranya Pasar Hewan Balen, Pasar Hewan Sumberrejo, Pasar Hewan Padangan, dan kandang-kandang milik peternak. 

“Kami juga melakukan penyekatan jual beli hewan ternak dari luar Bojonegoro utamanya di titik perbatasan. Seperti Kecamatan Baureno, Padangan, Margomulyo, Trucuk, dan Kasiman,” jelasnya. 

Pihaknya mengimbau, peternak juga perlu mewaspadai jika salah satu hewan ternak didapati gejala yang telah disebutkan di atas dan berada satu kandang. Cepatnya penanganan mempengaruhi tingkat kesembuhan ternak. [cs/nn]