bojonegorokab.go.id –Boyong (pemindahan) Jati Koyo Projo “Mbah Balok” ke Alun-alun Bojonegoro akan dilaksanakan pada Sabtu (7/11/2015), pukul 08.00 WIB. Pemindahan kayu raksasa ini merupakan momentum penting untuk kembali melestarikan hutan.
Dalam Boyong Jati Koyo Projo nanti akan menampilkan para belandong mengangkat kayu jati sepanjang 17 meter dengan diameter 45 centi meter dan bobot 3 ton. Mereka akan melakukannya secara gotong – royong dengan menempuh jarak 3 Kilometer dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) milik Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Bojonegoro di Desa Sukorejo, sampai Alun-alun.
Pemindahan ini akan diiringi music tradisional dan kelompok pecinta lingkungan. Mereka akan pawai melewati sejumlah ruas jalan perkotaan.
“Ini untuk mengajak semua lapisan masyarakat melestarikan alam dengan hutan lestari. Harapnnya, mampu mengubah yang menjarah menjadi menanam,” kata Kabid Pengembangan dan Pelestarian Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bojonegoro, Suyanto.
Nantinya, Kayu Jati Mbah Balok tersebut akan ditempatkan di bagian ujung barat-selatan Alun-alun Kota Bojonegoro.
“Sengaja ditempatkan di sudut, karena di bagian tengah sudah ada elemen tembaga, bagian barat ada elelen batu. Yang belum ada ya elemen kayu tersebut,” katanya.
Kayu Jati raksasa yang diyakini sebagai bahan dasar Masjid Demak atau keratin Surakarta pada masa akhir Kerajaan Majapahit itu akan ditata menggunakan konsep tradisional yang dilengkapi dengan sebuah prasasti. Prasasti tersebut berisi sebaris kata motivasi yang sengaja dibuat oleh Bupati Bojonegoro. (dwi/kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW