Puncak Haul Ki Andong Sari, Kirab Pusaka dan Pentas Sandur

-
17 Nov 2015
321 dilihat

bojonegorokab.go.id - Rangkaian peringatan Haul Ki Andong Sari memasuki masa puncaknya, pagi ini (17/11) yang bertepatan dengan Hari Selasa Kliwon Bulan Surio dalam kalender Jawa, 8 pusaka milik tokoh pejuang di jaman penjajahan Belanda di arak keliling Desa Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Diiringi dengan tetabuhan kentrung dan nyanyian bernafaskan Islami, kegiatan yang juga dikenal dengan sebutan Kirab Pusaka Ki Andong Sari tersebut, dipimpin oleh Luirah Ledok Kulon, Sumantri dan sang juru kunci makam Ki Andong Sari di barisan paling depan. "Ini gelaran rutin setiap tahun," kata Sumantri dari atas Andong (Kereta Kuda).

Barisan pusaka yang juga dikawal oleh para penari dan penabuh kentrung tersebut membawa benda-benda yang diyakini memilik tuah dan digunakan oleh tokoh yang mempunyai nama asli Ki Temenggung Metaun.  8 pusaka tersebut adalah Gagah Cemani, Godong Andong, Galih Kelor, Menjalin Bang, Menjalin Porong, Pedang Cakra Budaya, Kentrung, dan Kutang Onto Kusumo.

"Dalam melawan penjajah Belanda, Ki Andong sering menyamar, diantaranya sebagai seniman kentrung sebagai sarana penyebaran agama Islam," ujar Agus Budiono, salah satu Bekel Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro yang juga warga asli Ledok.

Dalam sejarahnya, Ki Andong yang bersiterikan Nyi Sari, berasal dari keturunan ningrat. Dalam melawan penjajahan Belanda, keduanya akhirnya memilih untuk berbaur dengan rakyat jelata dan melakukan penyamaran, salah satunya adalah sebagai seniman kentrung.

Selain kentrung dan tetembangan bernuansa islami, dalam kegiatan tersebut seluruh pelaku juga dapat menikmati menu khas kegemaran Ki Andong Sari, yakni pecel lele dan ayam panggang.

"Ini merupakan peristiwa budaya dan sekaligus relijius," tambah Agus. Sehari sebelumnya telah digelar Pengajian Umum di makam Ki Andong Sari.

Setelah melakukan Kirab Pusaka, juga dilakukan seremonial budaya berupa manganan yang dirupakan dalam bentuk dua buah gunungan yang disebut Boga Pangupa Jiwa Sakembaran. "Malam harinya akan digelar kesenian sandur," tambah Siskam, Sekertaris Panitia Haul Ki Andong Sari. (mon/kom)