30 Warga Dilatih Membuat Wayang Thengul

-
10 Dec 2015
245 dilihat

bojonegorokab.go.id - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bekerjsama dengan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro menggelar pelatihan pembuatan Wayang Thengul yang dipusatkan di sanggar budaya Desa Jono, Kecamatan Temayang, Kamis (10/12/2015).

Palatihan ini dilaksanakan oleh PEPADI Bojonegoro dengan menghadirkan dua instruktur yang merupakan perajin sekaliguas dalang Wayang Thengul. Mereka adalah Santoso, perajin dan dalang asal Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, dan Slamet asal Desa Cancung, Kecamatan Bubulan.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 warga dari Desa Jono dan sejumlah desa di wilayah Kecamatan Temayang. Peserta akan mendapat pelatihan selama 12 hari.

"Ini merupakan serangkaian program pelatihan 12 ribu orang yang dilaksanakan Disnakertransos. Tapi usualannya dari kita," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro, Amir Syahid, Selasa (8/12/2015).

Amir menjelaskan, dipilihnya Desa Jono sebagai tempat pelatihan ini dikarenakan desa tersebut telah ditetapkan sebagai desa wisata budaya.

"Ini untuk mendukung Jono sebagai desa wisata budaya," tegas mantan Camat Balen itu.

Dia berharap, dengan pelatihan tersebut dapat melestarikan kerajinan Wayang Thengul di Bojonegoro. Sebab sampai saat ini, di Bojonegoro sangat minim sekali perajin Wayang Thengul.

"Hanya ada dua perajin yakni Pak Santoso dan Pak Slamet. Padahal banyak sekali dalang Wayang Thengul dari dalam dan luar Bojonegoro yang membutuhkan hasil kerajinan ini," pungkas Amir.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua PEPADI Bojonegoro, Karsono menambahkan, dalam pelatihan ini peserta memberoleh cara membuat Wayang Thengul mulai dari pemilihan kayu sebagai bahan, pengenalan peralatan, cara membuat, hingga pada finishing.

"Kita harapkan dengan munculnya perajin-perajin baru ini kerajinan Wayang Thengul akan tetap lestari. Apalagi Wayang Thengul ini merupakan budaya khas Bojonegoro," sambung Karsono.

Di Bojonegoro sendiri, dari 20 dalang Wayang Thengul sebanyak 10 dalang masih eksis sampai saat ini. Mereka kerap tampil di dalam dan luar Bojonegoro.(dwi/kominfo)