Wabup Ingatkan Peran Ibu dan Esensi Bela Negara

-
17 Dec 2015
30 dilihat

bojonegorokab.go.id - Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono, mengingatkan pentingnya peran Ibu dan esensi bela negara. Hal itu disampaiakan saat menjadi Inspektur upacara Rutin 17 an yang digelar di Halaman Pendopo Malowopati pemerintah Kabupaten Bojonegoro, hari ini, Kamis (17/12/2015) pagi tadi.

Wabup mengatakan, upacara yang digelar kali ini adalah serangkaian dengan peringatan Hari Ibu yang ke 87 dan hari bela negara ke 67 tahun 2015. Secara khusus wabup menjelaskan bahwa peringatan hari kartini dan hari ibu memang untuk kaum wanita, namun hari kartini diperingati oleh seluruh kaum wanita. Sedangkan untuk peringatan hari ibu ini adalah dikhususkan untuk kaum ibu.

Menurut dia, peran ibu sangat luar biasa, pendidikan formal untuk anak-anak kita waktunya sangat terbatas . Namun diluar itu pendidikan non farmal diperoleh dari sang ibu yang setiap hari mendampingi dan mendidik anak –anak.

"Biasanya kaum Bapak ingin membantu sang istri dalam mendidik dan membimbing anaknya, namun perhatian terbesar justru dari sang ibu. Ini artinya bahwa pendidikan formal terbatas, sedangkan pendidikan informal yang diajarkan ibu lebih lama dan lebih dekat dengan anak-anak," kata dia.

Wabup juga mengingatkan tentang pentingnya kaum ibu dan wanita meningkatkan kualitas ataupun menapaki jenjang karier yang lebih tinggi. Kesetaraan Gender seperti yang diperjuangkan Ibu Kita Kartini, kata dia, harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Tidak ada pembatas untuk mengenyam jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun menapaki karier yang sama dengan kaum lelaki," pesannya.

Sedangkan untuk peringatan Hari Bela Negara ke 67 tahun 2015, wabup berpesan, seyogyanya jangan langsung ditelan mentah mentah. Karena tidak mungkin sipil atau masyarakat akan diberi kewajiban menyandangl senjata.

Menurut Wabup, bela negara dalam hal ini adalah berkarya sesuai dengan profesi dan bidang tugasnya masing-masing. Dicontohkan adalah yang bertani yang bertani, sebagai aparatur harus melayani sesuai dengan bidang tugasnya.

"Ini adalah bentuk bela negara yang sebenarnya bukan berarti dilatih menggunakan senjata atau memanggul senjata. Jangan ada konotasi bela negara itu menyandang senjata ataukah berperang. Kita harus cerdas menyikapi bahwa bela negara adalah memberikan sumbangsih sesuai dengan karya dan keahlian yang diberikan untuk negara kita," pungkas Wabup.(hms)