Adiwiyata Tak Sekadar Penataan Lingkungan

-
21 Dec 2015
43 dilihat

bojonegorokab.go.id - Pemahaman tentang adiwiyata sebenarnya tak sekadar masalah tentang penataan lingkungan, namun lebih kompleks dari itu salah satunya adalah masalah kesehatan, kebersihan lingkungan. Namun juga adalah kebersihan dan keamanan makanan dan jajanan yang banyak tersedia disekolah. Jajanan baik makanan dan minuman ini harus juga diperhatikan karena ini adalah masuk dalam bagian pengelolaan lingkungan sekolah. 

Demikian disampaikan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono, saat membuka pembinaan adiwiyata tahun 2015 yang digelar oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Senin (21/12) pagi tadi.

Pada kesempatan itu wabup menjelaskan alasan mengapa kebersihan dan keamanan ini harus diperhatikan. Menurut dia, saat ini dikalangan mahasiswa tengah terjadi kasus KLB penyakit yang diakibatkan oleh asupan makanan yang tidak bersih dan tidak sehat. 

"Maka seyogyanya kebersihan makanan ini harus menjadi perhatian yang serius dari kita dalam mencapai adiwiyata di Kabupaten Bojonegoro," pesan wabup. 

Wabup menegaskan bahwa dalam pengelolaan adiwiyata ini tak sebatas menata lingkungan, namun di dalamnya mencakup beberapa hal mulai dari kebersihan, keamanan. Keamanan dalam hal ini adalah makanan dan jajanan yang banyak beredar di lingkungan sekolah. Untuk seharusnya dikaji tentang jajanan yang beredar dilingkungan sekolah apakah layak untuk dikonsumsi mulai dari bahan makanan apakah bersih, aman dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya. 

"Di sinilah peran guru dan sekolah untuk menjaga keamanan anak-anak kita sehingga pada akhirnya tidak terjangkit penyakit atau sesuatu hal yang membahayakan," kata Setyo Hartono.

Dalam kesempatan ini, Wabup juga mengingatkan seluruh jajaran sekolah di Kabupaten Bojonegoro yang mengikuti kegiatan pembinaan ini bahwa dalam mengelola lingkungan hidup jangan hanya berorientasi pada masalah biaya. Lingkungan ini menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen sekolah. 

"Sebab jika hanya mengandalkan biaya maka penataan lingkungan suatu hal yang mustahil. Kecerdasan dalam melihat musim juga sangat dibutuhkan sehingga program penataan lingkungan bisa berhasil," pungkasnya.

Sementara itu, kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Elza Deba Agustina,  dalam laporannya menyampaikan, tahun 2015 ini ada 20 lembaga sekolaha di Bojonegoro yang menyandang predikat adiwiyata. Perinciannya 15 lembaga sekolah mendapatkan anugerah adiwiyata tingkat kabupaten, 3 lembaga mendapatkan anugerah di tingkat provinsi dan 2 sekolah yakni berhasil meraih predikat sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional. Yakni SMA Sumberejo dan SMKN4 Bojonegoro. 

Elza menambahkan, pembinaan adiwiyata ini diikuti oleh kurang lebih 200 lembaga sekolah, mulai jenjang SMP dan SMA Sederakat baik yang berada dinaungan dinas pendidikan maupun kementerian agama. Selain itu adiwiyata ini juga digalakkan di 10 pondok pesantren di Kabupaten Bojonegoro.

"Nara sumber dalam kegiatan ini terdiri dari BLH, Dinas Pendidikan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)," pungkasnya.(hms)