Pemkab Bojonegoro dan ‘Aisyiah Siapkan Strategi Daerah dalam Upaya Pencegahan Perkawinan Anak
Bojonegorokab.go.id – Sebagai upaya menekan angka pernikahan anak usia dini, Pemkab Bojonegoro dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro terus bersinergi meningkatkan layanan pencegahan dan penanganan perkawinan anak. Kegiatan koordinasi untuk kolaborasi digelar Senin (26/5/2025) di Creative Room gedung Pemkab Bojonegoro.
Fakta saat ini, pernikahan anak masih banyak terjadi di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Bojonegoro. Isu ini bukan hanya persoalan mengenai sosial budaya, namun juga menyangkut masa depan generasi Bojonegoro.
Banyak dampak yang ditimbulkan dikarenakan pernikahan anak seperti resiko kematian ibu dan bayi, kasus stunting, putus sekolah, kemiskinan antar generasi dan rendahnya kualitas hidup anak.
Perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Yuseriza A Leksana mengungkapkan bahwa perkawinan anak merupakan tantangan besar dalam pembangunan pemberdayaan manusia. Menjadi tanggungjawab bersama untuk memastikan anak-anak tumbuh di lingkungan yang sehat, aman dan mendukung masa depannya melalui sistem ramah anak.
“Bappeda siap memfasilitasi dan intregasi program kebijakan yang mendukung pencegahan perkawinan anak ke dalam perencanaan pembangunan daerah,” ungkapnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur, Nelly Asnifati menambahkan bahwa anak-anak masih kurang ter-edukasi mengenai dampak pernikahan anak, sehingga membutuhkan layanan untuk pencegahan. “Ada masa tertentu yang menjadi titik rawan sehingga kita harus mendampingi anak tersebut,” tuturnya.
Namun tak hanya itu, layanan ini juga ditujukan kepada anak dengan usia rentan yang sudah menikah dengan dispensasi atau tidak dengan dispensasi (nikah siri).
Dalam pertemuan ini juga digelar focus group discussion (FGD) yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Bojonegoro Endah Susilorini. Dalam diskusi tersebut ada empat tema sesuai fase pertumbuhan anak. Yakni fase intensi dan pertimbangan, fase transisi perkawinan anak, fase kehamilan, persalinan dan pasca persalinan, dan fase kunjungan anak serta bimbingan konseling orangtua.[zul/nn]