Pemkab Bojonegoro Telah Wujudkan Transformasi Digital Kesehatan, Permudah Layanan dengan Teknologi Informasi
Bojonegorokab.go.id - Kompak mengenakan baju warna biru muda, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah mendatangi Puskesmas Balen. Kedatangan kepala daerah ini dalam rangka me-launching program Prioritas Quick Win Kesehatan Masyarakat dan Cek Kesehatan Gratis (CKG), Rabu (28/5/2025).
Kegiatan sebagai bagian dari transformasi digital kesehatan guna meningkatkan akses mutu pelayanan kesehatan dengan jargon ‘Sehat Dalam Genggaman, Nayoh Tenan!’. Di Balen, Bupati Setyo Wahono didampingi istri, Cantika Wahono, dan Wakil Bupati Nurul Azizah juga berkunjung ke rumah penderita TBC.
Dalam sambutannya Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengungkapkan bahwa dirinya bersama Wakil Bupati Nurul Azizah sampai di 100 hari kerja, tepatnya 30 Mei mendatang. Dan pada momen ini, sebuah survei kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari menempatkan Bojonegoro masuk lima terbaik dalam pengembangan SDM.
“Untuk membangun SDM, Kesehatan salah satu prioritas kami, Alhamudlillah kami juga sinkronkan dengan apa yang dilakukan Pemprov. Kami ingin mewujudkan Bojonegoro bahagia, makmur dan membanggakan,” ungkapnya.
Mas Wahono, sapaan akrabnya, juga menjelaskan usia harapan hidup masyarakat Bojonegoro yaitu 74,91 tahun. Ia berharap angka itu akan terus meningkat. Pemkab juga menerapkan beberapa program prioritas di bidang kesehatan agar lebih bermutu dan lebih memberikan kepuasan pada masyarakat. Diantaranya langkah kerja sama dengan RSCM Jakarta dan RSUD Tulungagung agar RSUD Bojonegoro juga menjadi rumah sakit rujukan.
Mas Wahono juga menjelaskan program telemedicine, yakni layanan kesehatan digital. Layanan ini perlu sosialisasi terus menerus agar masyarakat lebih mudah mengakses layanan ke fasilitas kesehatan. Bupati berharap sosialisasi bisa dilakukan agar masyarakat tidak gagap teknologi (gaptek).
“Untuk itu kegiatan ini butuh dukungan semua pihak, sebab tanpa ada dukungan dari semua pihak tidak akan bisa berjalan lancar,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati menuturkan Kementerian Kesehatan telah menyiapkan transformasi kesehatan yang diwujudkan dalam digitalisasi untuk masyarakat agar dapat mengakses transformasi layanan primer, yakni cek kesehatan gratis. Layanan ini untuk meminalisir masalah kesehatan seperti stroke, jantung dan masalah kesehatan lainnya.
“Untuk itu kami melaunching digitalisasi layanan kesehatan yang bisa diakses dengan scan barcode secara langsung,” ungkapnya.
Digitalisasi layanan kesehatan yang terdiri dari Program SATELIT (Saluran Telemedicine Puskesmas Terintegrasi) yang dilaksanakan di 35 Puskesmas se-Kabupaten Bojonegoro. Dengan program ini masyarakat dapat mengakses layanan secara online melalui WhatsApp untuk memperoleh 4 (empat) jenis layanan yaitu Informasi Pelayanan Puskesmas, Konsultasi Kesehatan dan Pengantaran Obat, Pengaduan, serta Pendaftaran Cek Kesehatan Gratis.
Kedua adalah Program WASIAT (WhatsApp Integrasi Antrian Online Rumah Sakit) di mana masyarakat dapat mengakses pendaftaran layanan di 4 (empat) RSUD melalui satu nomor whatsApp yaitu 0821 600 500 66. Dengan program ini diharapkan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan pendaftaran/antrean di RSUD tanpa harus datang langsung ke rumah sakit.
“Program ini juga bertujuan mengurangi waktu tunggu pasien, dan mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit,” jelasnya.
Ketiga adalah Program Integrasi Layanan PSC 119 dengan BPBD dan DAMKAR. Integrasi tersebut diwujudkan melalui aplikasi Emergency Button dan SIGAP Plus PSC 119. Dengan program ini masyarakat semakin mudah mengakses layanan gawat darurat medis seperti kecelakaan lalu lintas, serangan jantung, korban kebakaran dan bencana serta mendapatkan layanan secara cepat, tepat dan terpadu.
“Layanan ini telah dirintis sejak tahun 2020 dan hingga saat ini jumlah layanan rata-rata dalam satu tahun adalah 1.500 layanan. Layanan ini tersedia 24 jam dan gratis tanpa dipungut biaya,” tandasnya.
Dan yang keempat adalah Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Program ini diberikan sebagai kado ulang tahun dari pemerintah kepada setiap warga negara. Program ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat berdasarkan kelompok umur yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, dewasa, hingga lansia. Masing-masing kelompok umur mendapatkan jenis pemeriksaan yang berbeda untuk memastikan kondisi kesehatannya.
“Program ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan mengurangi angka kesakitan,” pungkasnya. [ai/nn]