Pemkab Bojonegoro Siapkan Aksi-aksi Tepat dan Terarah untuk Turunkan Kasus Stunting, dari GAYATRI hingga Bantuan Bibit Sayur
Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengikuti penilaian kinerja pencegahan dan percepatan penurunan stunting tahun 2025. Kegiatan yang digelar di Creative Room Gedung Pemkab lantai 6, Rabu (11/6/2025), dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan tim penilai dari Provinsi Jawa Timur.
Ada delapan panelis dari Tim Penilai yang hadir. Diantaranya Budi Indrawati dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Judi Aquarianto dari Bappeda Provinsi Jawa Timur, Yuyun Dwi Rahayu dari Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Siti Cholisoh dari DP3AK Provinsi Jawa Timur, dr Widy Andriani Budi Sarwoto dari TP PKK Provinsi Jawa Timur, dr Siti Rahayu Nadhiroh dari Universitas Airlangga, Hudi Nurwulan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, dan Ulfia Hazna Safira dari LPPM STIE Indocakti Malang.
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan selama 5 tahun terakhir, kasus stunting Kabupaten Bojonegoro turun sebesar 4,84%. Berdasarkan Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 prevalensi stunting Kabupaten Bojonegoro sebesar 12%. Hal ini menunjukkan penurunan sebesar 2,1% dari tahun 2023.
Mas Wahono, sapaan akrabnya, juga menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro telah melaksanakan berbagai langkah strategis dengan melibatkan para stakeholder. Salah satunya Rembug Stunting sebagai wujud komitmen pemerintah bersama lembaga masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa.
“Saat ini sudah terbentuk pegiat percepatan penurunan stunting tingkat desa. Seluruh Desa sudah memiliki Kader Pembangunan Manusia (KPM) sejumlah 545 orang di 419 desa. Tim Pendamping Keluarga (TPK) sejumlah 1.002 orang. Juga seluruh desa sudah terbentuk TPPS Desa/Kelurahan,” paparnya.
Pemkab Bojonegoro telah menyusun RPJMD 2025-2029. Dalam RPJMD telah disiapkan program-program percepatan penurunan stunting yang Luwih Apik mulai April 2025. Diantaranya lewat program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) sebuah program untuk menanggulangi kemiskinan, pencegahan stunting juga mengurangi pengeluaran sehari-hari masyarakat.
“Hal ini membuat warga lebih berdaya melalui ekonomi kemasyarakatan bukan hanya sekedar konsumtif,” ungkapnya.
Selain program GAYATRI, ada program Domba Sejahtera dan pemberian bibit sayuran. Pemkab juga melakukan Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) dengan memanfaatkan air hujan.
“Dengan kerjasama semua pihak kami yakin Kabupaten Bojonehoro akan bebas dari stunting, kami mohon terus lakukan pembimbingan untuk seluruh pendamping dan stakeholder yang telah bekerjasama selama ini,” pungkasnya. [ai/nn]