Digelar di Kayangan Api, Pembukaan Festival Geopark Bojonegoro 2025 dan Jambore Taruna Budaya Berlangsung Semarak

M. Khoirudin
28 Jun 2025
109 dilihat

Digelar di Kayangan Api, Pembukaan Festival Geopark Bojonegoro 2025 dan Jambore Taruna Budaya Berlangsung Semarak

Bojonegorokab.go.id - Festival Geopark Bojonegoro 2025 dan Jambore Taruna Budaya resmi dimulai Sabtu (28/6/2025) di Geosite Kayangan Api Kecamatan Ngasem. Acara pembukaan berlangsung sangat semarak dengan suguhan berbagai kesenian tradisional khas Bojonegoro, diantaranya tarian Kayangan Api.

Acara pembukaan dihadiri Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah. Juga hadir perwakilan dari Kementerian Kebudayaan RI Kepala Balai Pelestarian Wilayah 11; Badan Geologi Kementrian SDM RI; Kepala Disbudpar Provinsi Jawa Timur; Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur; Badan Pengelola Geopark Jambi, Ujungkulon, Lebak Banten, Ijen serta Tulungagung; perwakilan DPRD Bojonegoro; Pj Sekda; Asisten dan Staf Ahli; Kepala OPD; dan para camat.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menjelaskan pada 20 November 2017 lalu, pada masa kepemimpinan Bupati Kang Yoto ditetapkan sebagai Geopark Nasional sebanyak 16 Geosite, 3 Biosite dan 8 Cultural Site. Setelah itu Geopark Nasional dengan tahapan lain yaitu Geopark UNESCO dan telah dilalui dengan kerjasama banyak pihak dalam kepemimpinan Bupati Ana Mu’awanah. Dan saat ini dilanjutkan untuk menuju Geopark Unesco yang salah satunya ditandai dengan kedatangan tim asesor untuk melakukan validasi.

Pada tindak lanjut penilaian tersebut terdapat beberapa masukan yaitu peningkatan sarana dan prasarana, penguatan informasi dan edukasi dalam pelaksanaan berbasis masyarakat, serta keterlibatan UMKM dalam mendukung perekonomian budaya dan lingkungan.

“Telah dilaksanakan dengan rangkaian festival ini dimulai dengan ruwatan serta saat malam terdapat pameran seni rupa dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lain. Juga menampilkan produk-produk khas Bojonegoro,” terang Wakil Bupati Nurul Azizah.

Wakil Bupati juga mengungkapkan Kabupaten Bojonegoro memiliki pakaian khas yang memakai motif obor sewu. Sesuai dengan Perbup Bojonegoro, untuk dipakai seluruh ASN se-Kabupaten setiap hari Kamis. Obor Sewu merupakan hasil desain di Kampung Samin Kecamatan Margomulyo. 

Obor Sewu sendiri menggambarkan adanya banyak penerangan (obor). Harapannya di Kabupaten Bojonegoro yang banyak bebatuan atau geosite, dan sumber daya alam yang melimpah bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Bojonegoro melalui pembagian dana bagi hasil migas.

“Mudah-mudahan Geopark Bojonegoro segera menyusul ke Geopark Unesco, InsyaAllah nanti tahun 2026 sudah bisa terakomodir. Bojonegoro nanti masuk dalam catatan internasional dan akan menjadi tempat kunjungan untuk nilai penelitian minyak,” katanya.  

Kedatangan rombongan Jambore Budaya disambut tarian Kayangan Api dengan diiringi gamelan tembang jawa. Tari Kayangan Api terinspirasi dari fenomena alam di Bojonegoro. Menceritakan pesona alam Kayangan Api dan pembuatan keris Empu Supo yang sakti mandraguna.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama, menuturkan geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki situs dan bentang alam dengan signifikasi geologi yang penting. Geipark ini dikelola dengan konsep holistik untuk konservasi pendidikan dan pembangunan berkelanjutan.

Pada 10-14 Juni lalu, kata Welly, Bojonegoro melakukan revalidasi geopark nasional. Hasilnya, Bojonegoro tetap menyandang sebagai geopark nasional. Selain itu Bojonegoro juga dapat surat dukungan pernyataan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mendukung penuh Bojonegoro menuju Unesco Global Geopark. 

“Ini juga menguatkan kita untuk berkomitmen bersama untuk penilaian Unesco Global Geopark (UGCp) 2026, semua pihak baik pemerintah daerah dan masyarakat untuk bisa mendukung Bojonegoro menggapainya,” tambahnya.

Geopark Nasional Bojonegoro mempunyai 16 Geosite, 3 Biosite dan 8 Cultural Site. Salah satunya Kayangan Api. Bojonegoro juga memiliki kekhasan udheng obor sewu serta pakaian adat obor sewu yang diinisiasi oleh Wakil Bupati Nurul Azizah. Motif obor sewu menjadi pakaian dinas harian ASN. 

Menurut Welly, Opening Festival Geopark Bojonegoro 2025 dan Jambore Taruna Budaya ini merupakan bentuk komitmen bersama serta awal menggapai UGCp tahun 2026. 

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari menyampaikan dukungan dan komitmen dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Parawansa. Menurutnya Geopark Bojonegoro sangat erat kaitannya dengan kebudayaan, kekayaan alam hingga cerita manusia hidup didalamnya.

Dalam penilaian UNESCO, terkait kebudayaan warisan tak benda merupakan nilai tambah. Artinya warisan geologi bukan hanya dijaga secara fisik tetapi juga dihidupkan melalui narasi budaya yang dapat dijadikan identitas lokal.

Pihaknya telah berkolaborasi dengan Disbudpar Bojonegoro serta Taruna Budaya yang dilantik oleh Gubernur Jatim untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa khususnya di wilayah Jawa Timur. “Kami hadir untuk ikut berkontribusi dan berkolaborasi dengan Bojonegoro,” ucap Evy.

Pembukaan Festival Geopark Bojonegoro 2025 dan Jambore Taruna Budaya ditandai dengan pemukulan oklik secara bersama-sama. [del/nn]