bojonegorokab.go.id - Teringat Pada salah satu kutipan pidato Presiden Republik Indonesia , Ir Soekarno. "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah" , hal ini pula mungkin pas dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang menggelar sarasehan sejarah Bojonegoro dan laporan hasil Tim Ekspedisi penelusuran jejak sejarah Bojonegoro serta dialoq inspirasi Bojonegoro. Kamis (31/12) pagi tadi di Ruang Angling Dharma Kantor Pemkab Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bojonegoro, Amir Sahid mengungkapkan bahwa kegiatan sarasehan ini diikuti oleh guru sejarah di jenjang pendidikan SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu peserta adalah pelajar yang merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah di Kabupaten Bojonegoro. Narasumber, lanjut Amir Syahid adala KH Zaenuri Al Yusak Mustarom Imam Masjid besar nurul huda Ngimbang Lamongan. Selain itu juga akan disampaikan tentang hasil ekpedisi penelusuran jejak sejarah Bojonegoro oleh Tim Ekspedisi. Harapan terbesar adalah bagaimana generasi muda Bojonegoro mengetahui tentang sejarah Bojonegoro dari masa ke masa.
Sementara itu Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono, MM. mengatakan bahwa Pengenalan sejarah Bojonegoro kepada kaum muda yakni pelajar dinilai sangat tepat. Apalagi banyak kaum muda yang kini tidak mengenal akan budaya dan sejarah bangsa sendiri. Untuk Bojonegoro ini ada sejarah tentang Angling Dharma dan Kerajaan Malwopati yang sampai saat ini masih ada beragam cerita. Namun sejarah itu bisa dikaji dan dilakukan riset untuk mengetahui kebenaran sejarah tersebut. Di sekolah seyogyanya tak hanya diajarkan tentang sejarah dunia dan sejarah nasional namun disisipkan pula sejarah lokal masing-masing daerah. Harus diingat bahwasannya mengetahui sejarah itu sangat penting. Karena dengan sejarah itu kita bisa instropeksi diri sekaligus pengalaman yang sangat berharga.(hms)