Bangkitkan Regenerasi Petani, Pemkab Bojonegoro Gelar Jagongan Petani Milenial

M. Khoirudin
30 Jun 2025
39 seen

Bangkitkan Regenerasi Petani, Pemkab Bojonegoro Gelar Jagongan Petani Milenial

Bojonegorokab.go.id – Salah satu tantangan besar dunia pertanian adalah regenerasi petani. Kini generasi muda yang bergelut di dunia pertanian mulai berkurang. Dari segi usia, mayoritas petani di Bojonegoro berusia 50 tahun ke atas. Hal ini menjadi obrolan hangat di kegiatan "Jagongan Petani Milenial" di Agrowisata Belimbing Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Bojonegoro, Senin (30/06/2025).

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menyambut baik program “Jagongan Petani Milenial” ini. Karena mampu mempertemukan banyak pihak yang saling keterkaitan. Baik dari petani, akademisi bahkan sampai pemasarannya. “Saya berharap kedepan ada kebanggaan dari seorang petani untuk bekerja di bidang pertanian. Tentunya sebagai pemimpin di Bojonegoro kita harus bekerjasama untuk membuat layak hasil pertanian,” tuturnya.

Mas Wahono, sapaan akrabnya, berharap setiap petani harus mulai mendidik putra-putrinya sesuai potensi. Bila ada potensi di bidang pertanian, sebaiknya juga didukung agar regenerasi tetap terjaga. Dengan sentuhan teknologi dan harga jual produk pertanian yang layak, Bupati optimis dunia pertanian akan kembali menarik.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bojonegoro PT Asri Dharma Sejahtera (ADS). Pihaknya berusaha membangkitkan semangat para petani milenial melalui “jagongan” yang menjadi solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. 

Direktur PT ADS, Mohammad Khundori, menuturkan kegiatan ini sudah berjalan kedua kalinya. “Sesuai petunjuk Bapk Bupati Wahono, kami mencoba membuat acara ini agar mampu menjadi solusi dunia pertanian di Bojonegoro” ujarnya.

Jagongan Petani Milenial yang dihadiri sekira 100 peserta semakin menarik dengan kehadiran Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc, Agr. Dekan Institute Pertanian Bogor (IPB). Menurut dia, petani harus adaptif dan terbuka dengan teknologi serta mempunyai SDM yang berkwalitas, karena inilah yang akan membantu bidang pertanian. “Petani harus menguatkan teknologi karena akan dapat menjaga produk pertanian agar terjaga kualitas, kuantitas dan kontinyuitas,” ujar pria kelahiran Bojonegoro ini.

Prof Suryo berharap ke depan anak-anak di Bojonegoro bisa kuliah di IPB, karena bisa membantu meningkatkan kualitas SDM. Apalagi peluang makin terbuka lantaran ada banyak beasiswa. “Ada beberapa jalur masuk melalui Anak Petani, Golden Tiket, Prestasi Lokal, Nasional dan masih banyak lainnya,” pesannya.

Sementara itu Owner PT Laskar Buah Indonesia, Muhadi menyampaikan pengalaman menjadi pengusaha di bidang buah, mulai dari pedagang kecil sampai pedagang besar dengan 190 outlet di Jawa Timur dan Jawa Tengah saat ini. “Pengusaha harus siap berkembang, berusaha dan mempunyai jiwa petarung untuk menghadapi tantangan yang selalu berubah,” pesannya.

Pria yang sekaligus Anggota DPRD Bojonegoro ini berbagi pengalaman tentang bagaimana proses Laskar Buah ini berkembang. Menurut dia, peluang pasar masih luas di bidang pertanian khususnya komoditi buah dan sayur. Bojonegoro harus bangkit dengan petani-petani milenial harus berani mengambil risiko. Pihaknya terbuka lebar untuk menerima hasil panen dari petani, dengan syarat mempunyai kwalitas dan dapat mensuplai dengan skala besar. [iw/nn]