Olah Limbah Pertanian, Warga Panjang-Kedungadem Dapat Pelatihan Pembuatan Jamur dari Bonggol Jagung

M. Khoirudin
31 Jul 2025
64 dilihat

Olah Limbah Pertanian, Warga Panjang-Kedungadem Dapat Pelatihan Pembuatan Jamur dari Bonggol Jagung

Bojonegorokab.go.id - Masyarakat Bojonegoro terus didorong untuk meningkatkan keterampilan berbasis potensi lokal. Hal ini sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan pelatihan pembuatan jamur dari bonggol jagung.

Kegiatan sangat edukatif dan inspiratif ini digelar di Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (30/07/2025). Kegiatan ini hasil Kerjasama Balai Usaha Ekonomi Aisyiyah (BUEKA) bersama Pemkab dan petani milenial, serta petugas penyuluh pertanian. 

Pelatihan ini menghadirkan pemuda inspiratif dari Desa Mojorejo, Kecamatan Kedungadem, Andre Septia Wahyu Saputra. Dalam pemaparannya, Andre menjelaskan bahwa bonggol jagung yang selama ini dianggap limbah ternyata dapat dimanfaatkan sebagai media tanam jamur yang produktif dan bernilai ekonomi.

"Kita ingin menunjukkan bahwa limbah pertanian seperti bonggol jagung punya potensi besar jika dikelola dengan tepat. Ini adalah langkah kecil tapi penting untuk mengembangkan ekonomi desa dari sumber daya yang ada," ujar Andre.

Sunjarno, Penyuluh Lapangan Kecamatan Kedungadem menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, namun juga membangun kesadaran masyarakat untuk mengelola limbah secara bijak.

"Pelatihan ini adalah wujud nyata pengabdian dan edukasi kepada masyarakat agar lebih kreatif dalam memanfaatkan potensi lokal, sekaligus menjaga lingkungan dari penumpukan limbah pertanian," terang Sunjarno.

Lewat pelatihan ini peserta memperoleh pengetahuan dasar tentang budidaya jamur serta cara mengembangkan sumber daya alam yang melimpah di Desa Panjang. Warga diharapkan mampu memulai usaha produktif secara mandiri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Salah satu peserta Sofiyatun mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti pelatihan ini. Ia senang bisa belajar langsung cara mengolah limbah bonggol jagung menjadi media tanam jamur. “Ini membuka wawasan saya bahwa sesuatu yang selama ini dianggap limbah ternyata bisa jadi sumber penghasilan,” tuturnya dengan antusias.

Senada dengan itu, peserta lain, Pariati mengaku pelatihan ini memberinya semangat baru untuk berwirausaha. Ia juga berusaha mencoba budidaya jamur di rumah. “Modalnya tidak terlalu besar, bahan bakunya juga mudah didapat di desa. Ini sangat cocok untuk pemuda desa yang ingin memulai usaha,” ujarnya.[fif/nn]