Bojonegoro Terus Kembangkan Strategi Rubuha untuk Kendalikan Hama Tikus Sawah

M. Khoirudin
31 Jul 2025
34 dilihat

Bojonegoro Terus Kembangkan Strategi Rubuha untuk Kendalikan Hama Tikus Sawah

Bojonegorokab.go.id - Pemanfaatan predator burung hantu (tyto alba) untuk mengendalikan hama tikus sawah terus dilakukan Pemkab Bojonegoro. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten (DKPP), Pemkab me-launching Pengendalian Tikus dengan Pemasangan Rumah Burung Hantu (Rubuha) dan Pelepasan Burung Hantu di Balai Desa Nguken Kecamatan Padangan Rabu (30/7/2025).

Strategi memperbanyak rubuha merupakan insiasi dari Bupati Setyo Wahono dalam upaya mengurangi kemiskinan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bojonegoro. Karena jumlah penduduk Bojonegoro, dari 1.363.000, mayoritas mata pencahariannya adalah petani. Sehingga problem-problem petani seperti air, pupuk, harga penen, juga hama dan penyakit termasuk tikus perlu mendapat perhatian khusus. 

Wakil Bupati Nurul Azizah menjelaskan ada tiga program yang dimasukkan pada tahun 2026. “Yang pertama pertanian, kesehatan dan pengembangan wilayah,” jelasnya.

Dulu, kata Wakil Bupati, orang membasmi tikus dengan setruman Listrik. Maka saat ini membasmi secara alami dengan kukuk beluk atau burung hantu. Sehingga jika berhasil maka program ini akan diterapkan di seluruh petani Bojonegoro. 

“Kita doakan bersama, program Bapak Bupati ini sangat baik. Berkeinginan untuk memberikan kesejahteraan, tugas saya mendampingi beliau,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) Mohammad Kundori menyampaikan sebagai BUMD, pihaknya mendapat tugas dari Pemkab untuk ikut mendorong kemajuan pangan Bojonegoro. 

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Zaenal Fanani menyampaikan dana yang di gunakan untuk pemasangan rumah burung hantu dan pelepasan burung hantu ini adalah dari CSR PT ADS.

“Kami berharap lebih banyak lagi CSR yang digelontorkan untuk akses air dan akses bibit yang sangat produktif,” tuturnya.

Saat ini, lanjut dia, Pemkab Bojonegoro dibantu oleh PT ADS berusaha melindungi sawah para petani dari hama tikus dengan melakukan pelepasan burung hantu oleh 10 kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).

“Hal tersebut dilakukan karena pada masa tanam kedua ancaman kita adalah hama kalau musim hujan ancamanya adalah penyakit, dan hama tertinggi kita adalah tikus, jadi kita akan selalu mendukung petani,” pungkasnya. [ai/nn]