Bukan Instan, Ini Perjuangan Panjang Desa Kauman-Bojonegoro Menuju Final Lomba Desa Digital Nasional 2025

M. Khoirudin
01 Aug 2025
378 seen

Bukan Instan, Ini Perjuangan Panjang Desa Kauman-Bojonegoro Menuju Final Lomba Desa Digital Nasional 2025

Bojonegorokab.go.id – Perjuangan panjang tak kenal lelah dilakukan Desa Kauman, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Sejak tahun 2018, Pemerintah Desa Kauman secara konsisten membangun fondasi menuju transformasi digital. Langkah demi langkah dirintis dengan tekad dan komitmen kuat. Hasil manisnya, Kauman masuk final Lomba Desa Digital mewakili Kabupaten Bojonegoro.

Mewujudkan desa digital bukan perkara instan. Begitu ujar Kepala Desa Kauman Yulia Purwaningtyasari. Untuk sampai posisi sekarang, Kauman telah melewati proses panjang dalam mewujudkan visi, membiasakan kerja keras, dan adaptasi terhadap perubahan zaman. 

“Ini bukan perjuangan sehari atau setahun, tetapi proses panjang yang kami mulai sejak tahun 2018. Transformasi digital adalah keniscayaan untuk pelayanan publik yang transparan, efisien, dan inklusif,” ujarnya.

Transformasi digital dimulai pada 2018 dengan membangun situs web desa berbasis OpenSID, lengkap dengan arsip digital sebagai upaya membuka akses informasi publik secara terbuka. Tahun berikutnya, 2019, masyarakat mulai diedukasi untuk membuat blog pribadi yang kemudian terintegrasi dengan situs web desa. Fasilitas Wi-Fi gratis mulai dihadirkan, disertai peningkatan sistem informasi dan transparansi.

Ketika pandemi covid-19 melanda di tahun 2020, Desa Kauman sigap berinovasi dengan meluncurkan layanan mandiri berbasis digital. Inisiatif ini dirancang untuk meminimalisir kontak langsung namun tetap memenuhi kebutuhan administratif warga dengan cepat dan aman.

Tahun 2021 menjadi titik penting lainnya dengan predikat sebagai Desa Cinta Statistik, sekaligus peluncuran Lapak Desa Online. Ini sebagai langkah memfasilitasi pelaku UMKM lokal memasarkan produknya secara digital. Pada tahun 2022, jaringan internet publik diperluas dan keamanan lingkungan ditingkatkan melalui pemasangan CCTV di sejumlah titik strategis.

Tak berhenti di situ, pada 2023 menjadi awal diterapkannya konsep Smart Village dengan berbagai inovasi seperti workshop digital marketing bagi pelaku usaha lokal serta pendirian IT Center sebagai ruang belajar teknologi masyarakat. Perkembangan berlanjut di tahun 2024 dengan hadirnya Perpustakaan Digital (Digital Library), peningkatan titik CCTV menjadi 16 unit, penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) di kantor desa, serta pengembangan Wi-Fi publik di enam titik termasuk poskamling dan masjid. 

Tak ketinggalan, sistem geotagging penerima bantuan diterapkan untuk memastikan ketepatan sasaran distribusi bantuan sosial secara adil dan transparan.

Pada 2025, langkah Kauman makin terarah. Dan lahirlah SiBaKu atau Sistem Informasi Bayi dan Balita Kauman. Aplikasi ini mempermudah kader kesehatan dalam memberikan layanan posyandu, sekaligus memungkinkan masyarakat mengakses riwayat kesehatan anak, remaja, hingga lansia.

“Dengan adanya SiBaKu, pelayanan posyandu menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah diakses. Masyarakat juga bisa melihat sendiri perkembangan kesehatan keluarganya melalui aplikasi ini,” terang Hamidah, salah satu kader kesehatan Desa Kauman. 

Ia menambahkan, fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam SiBaKu juga memungkinkan sistem merespons kebutuhan warga dengan lebih cepat dan tepat sasaran.

Hamidah berharap Pemerintah Desa terus mengembangkan inovasi agar manfaat digitalisasi semakin dirasakan masyarakat luas.

Perjalanan panjang ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital di Desa Kauman bukan sekadar jargon, tetapi telah menjelma sebagai langkah strategis yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi berbagai pihak, Desa Kauman menapaki jalan sebagai role model desa digital di tingkat regional bahkan nasional.[zul/nn]