Sinergi Lintas Sektor, 76 Unit IPAH Telah Terpasang untuk Wujudkan Akses Air Bersih Bagi Warga Bojonegoro

M. Khoirudin
02 Aug 2025
150 dilihat

Sinergi Lintas Sektor, 76 Unit IPAH Telah Terpasang untuk Wujudkan Akses Air Bersih Bagi Warga Bojonegoro

Bojonegorokab.go.id – Pemkab Bojonegoro terus berkomitmen untuk mewujudkan akses air bersih bagi warga melalui pemasangan Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH). Berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro), Pemkab telah merealisasikan 76 unit IPAH. 

Puluhan unit IPAH tersebut dipasang di 19 desa yang tersebar di 7 kecamatan. Yakni Kecamatan Kedungadem, Sumberrejo, Gondang, Tambakrejo, Sekar, Ngraho, dan Margomulyo. Program ini terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ademos, PT. ADS, dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro.

Pemasangan IPAH terdiri dari dua jenis, yaitu IPAH pribadi berkapasitas 1.200 liter dan IPAH komunal berkapasitas 2.000 liter, dengan rincian 10 unit IPAH pribadi dipasang di Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, dengan dukungan Ademos.

Sedang di Kecamatan Gondang, tersebar di Desa Gondang, Senganten, Sambongrejo, Krondonan, Jari, dan Pragelan, dengan total 13 unit IPAH dari Ademos dan 10 unit IPAH dari PT. ADS.

Di Kecamatan Tambakrejo menjadi wilayah penerima terbanyak, dengan 26 unit IPAH yang terdiri dari kontribusi Dinpora (6 unit IPAH komunal di GOR Tambakrejo), serta dukungan PT. ADS di Desa Jatimulyo, Kalisumber, Gamongan, dan Malingmati. Dan di Kecamatan Sekar menerima 9 unit IPAH pribadi yang dipasang di Desa Bareng dan Miyono.

Sementara itu, 3 unit IPAH juga dipasang di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngraho, dan 3 unit lainnya di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo.

Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina Rahmawati, S.Si., M.Sc., menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kolaborasi perguruan tinggi bidang pengabdian kepada masyarakat untuk masyarakat Bojonegoro. Air bersih adalah kebutuhan mendasar. Lewat program IPAH ini, LPPM ingin memastikan masyarakat, terutama di wilayah rawan air, dapat memiliki akses terhadap air yang layak dan aman dikonsumsi. Mengingat, potensi air hujan sebagai sumber air bersih di wilayah permukiman di Kabupaten Bojonegoro cukup besar, namun belum termanfaatkan dengan baik. 

Air hujan di wilayah permukiman, selama ini sering berakhir sebagai air limpasan. Sehingga dengan adanya IPAH, air yang jatuh ke atap dapat ditangakap IPAH, ditampung dan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. “Tantangan terbesarnya adalah, masyarakat penerima manfaat harus berupaya menyediakan tampungan secara mandiri sebanyak mungkin, agar cadangan air semakin banyak,” terangnya. 

Selain itu, IPAH ini juga mempertimbangkan penanggulangan kekeringan jangka menengah, melalui sistem sumur resapan yang menjadi bagian dari IPAH. “Dengan dua upaya tersebut, dan tentu harus didukung dengan penanaman pohon, insyaAlloh ketahanan air di Kabupaten Bojonegoro akan dapat tercapai." ujarnya.

Sinergi lintas sektor diharapkan mampu menciptakan keberlanjutan dan dampak jangka panjang bagi kualitas hidup masyarakat.[fif/nn]