Gathering Pengrajin Handicraft Jawa Timur Digelar di Bojonegoro, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro terus mendorong pelaku usaha kerajinan atau handicraft agar bisa naik kelas. Salah satunya bekerjasama dengan Asosiasi Handicraft Jawa Timur (AHJ) menggelar Rapat Koordinasi dan Gathering AHJ Jawa Timur di Galeri Zahida, Bojonegoro Rabu (06/08/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah. Ketua Dekranasda Bojonegoro Cantika Wahono serta berbagai perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro; Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja; Dinas Komunikasi dan Informatika; serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Tak hanya itu, kegiatan gathering ini juga melibatkan para pengrajin dari seluruh Jawa Timur serta pelaku UMKM lokal.
Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menekankan pentingnya proses dalam meraih kesuksesan. Ia berharap kegiatan seperti ini mampu menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi daerah. “Saat ini Kabupaten Bojonegoro masih bergantung pada dana bagi hasil dari migas. Maka kami berupaya menciptakan sumber penghasilan baru untuk kemandirian daerah,” ujarnya.
Ia berharap, pada tahun 2026 akan ada lompatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Bojonegoro. Salah satunya melalui penguatan UMKM dan wirausaha muda.
Sementara Ketua AHJ Jawa Timur Cici Rahmawati menuturkan kegiatan ini digelar dua kali dalam setahun dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi para pelaku UMKM di seluruh Jawa Timur. “Mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan bersama menjadi semangat dan sukses bersama,” ujarnya.
Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh anggota AHJ yang telah hadir dan juga kepada pelaku UMKM Bojonegoro atas kontribusinya dalam menciptakan produk lokal berkualitas. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pengrajin, pelaku usaha, dan pemerintah. Guna mendorong produk kerajinan lokal tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga nilai ekonomi yang dapat menembus pasar nasional hingga internasional.
“Alhamdulillah, dari lima pengrajin yang kita daftarkan, dua di antaranya berhasil masuk tingkat nasional. Ini adalah bukti nyata sinergi yang baik antara pemerintah dan UMKM,” ungkap Cantika.
Acara ditutup dengan agenda Trip Wisata Edukasi ke lokasi pusat gerabah Rendeng di Kecamatan Malo dan api abadi Kayangan Api. Trip ini sebagai bagian dari promosi wisata lokal sekaligus mempererat hubungan antar anggota AHJ se-Jawa Timur.[fif/nn]