Dinas Damkarmat Bojonegoro Bersama TNI Beri Sosialisasi Tanggap Bencana Kebakaran Bagi Warga Pedesaan
Bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro dan TNI terus menunjukkan komitmen membangun wilayah desa. Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke- 125 tahun 2025, digelar sosialialisasi pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran.
Bertempat di Balai Desa Soko Kecamatan Temayang pada Selasa (5/8/2025), kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Akmal Ismail, menuturkan pentingnya Langkah mencegah potensi kebakaran di rumah terutama yang disebabkan oleh konsleting listrik dan gas LPG. Cara mencegahnya, kata Akmal saat menjadi pemateri, adalah dengan mengecek secara rutin kondisi stopkontak dan kabel listrik serta kondisi selang dan regulator LPG.
Akmal juga menjelaskan cara penanganan dan memadamkan api awal/kecil dalam bentuk simulasi dan praktik. Jika terjadi penyulutan api awal yang berpotensi kebakaran, masyarakat diharapkan bisa tanggap berupaya memadamkan dan segera menghubungi pos damkar terdekat.
“Pelayanan penanganan kebakaran ini gratis selama 24 jam, jadi tidak usah sungkan-sungkan untuk meminta bantuan damkar," ujarnya.
Dalam sosialisasi ini, petugas juga melakukan simulasi dan diikuti oleh sebagian besar peserta. Simulasi dimulai dengan media tong, yang dipadamkan dengan teknik isolasi yaitu menggunakan kain atau karung goni yang dibatasi. Dilanjutkan dengan media tabung LPG 3 kg, dan memadamkan menggunakan alat modern yaitu Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Danton 3 SSK Satgas TMMD ke- 125 Kodim 0813 Bojonegoro Letda Mar Rohmad Widodo menambahkan kegiatan ini sebagai upaya memberi pemahaman dan pengetahuan masyarakat khususnya warga Desa Soko tentang pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan holistik dalam program TMMD, karena pembangunan yang dilakukan pada program tersebut tidak hanya bersifat fisik seperti perbaikan infrastruktur saja. Akan tetapi pembangunan mental dan pengetahuan masyarakat juga dilakukan agar lebih tanggap dan respon cepat terhadap ancaman bahaya kebakaran.
“Partisipasi aktif warga dalam penanggulangan bahaya kebakaran sangat penting agar risiko dapat diminimalkan,” ujarnya.
Desa Soko termasuk desa yang berpotensi bahaya kebakaran karena agak jauh dari jangkauan pos damkar. Harapannya, dengan adanya edukasi ini dapat membangun kesadaran kolektif akan risiko bahaya kebakaran. Juga menjadikan masyarakat yang lebih tanggap dan cepat dalam menghadapi kebakaran yakni masyarakat yang mampu mengatasi pemicu kebakaran dengan cepat.
Kepala Desa Soko, Kecamatan Temayang, Johan, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Damkarmat Bojonegoro atas kegiatan sosialisasi dan simulasi ini. Ia berharap dengan kegiatan ini bisa meningkatkan keterampilan warga dalam menangani bencana. “Jjika terjadi kebakaran dapat diatasi dan ditangani dengan lebih cepat, dan masyarakat menjadi lebih waspada terhadap peralatan listrik dan LPG,” tuturnya.[fif/nn]