Beredar Akun WhatsApp Palsu Mengatasnamakan Kepala DPKP-CK, Pemkab Bojonegoro Imbau Warga Waspada

M. Khoirudin
12 Aug 2025
170 dilihat

Beredar Akun WhatsApp Palsu Mengatasnamakan Kepala DPKP-CK, Pemkab Bojonegoro Imbau Warga Waspada

Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan dan informasi palsu (hoax) yang mengatasnamakan pejabat daerah. Peringatan ini disampaikan menyusul beredarnya pesan yang mencatut nama Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKP-CK) Bojonegoro, Satito Hadi, melalui nomor palsu 0813 1539 2298.

Informasi bohong tersebut diduga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan dengan berbagai modus, mulai dari permintaan bantuan hingga tawaran tertentu yang mengatasnamakan pejabat pemerintah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro, Heri Widodo, menegaskan bahwa pelaku memanfaatkan nama dan jabatan pejabat untuk menimbulkan kesan meyakinkan kepada calon korban. “Kami meminta masyarakat untuk selalu melakukan cross check sebelum mempercayai atau menindaklanjuti pesan yang diterima. Seperti kasus nomor palsu yang mengatasnamakan Kepala DPKP-CK melalui nomor 0813 1539 2298, itu dipastikan bukan nomor beliau,” tegasnya, Selasa (12/8/2025).

Ia juga mengingatkan agar warga memanfaatkan saluran komunikasi resmi milik pemerintah, baik melalui website, media sosial terverifikasi, maupun kontak layanan pengaduan untuk memastikan kebenaran suatu informasi. “Jangan mudah terpancing, apalagi sampai membagikan informasi yang belum terkonfirmasi, karena hal itu justru membantu penyebaran hoax,” tambahnya.

Pemkab Bojonegoro berharap melalui imbauan ini, masyarakat semakin bijak dan cerdas dalam menerima informasi, serta mengutamakan konfirmasi dari sumber resmi sebelum mengambil tindakan.

Dinas Kominfo pun mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan setiap temuan hoax kepada pihak berwenang, sebagai bagian dari upaya memutus rantai penyebaran berita bohong. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem informasi yang sehat, aman, dan terpercaya bagi seluruh warga Bojonegoro. [zul/nn]