Senyum Sariyanto Memanen Telur Ayam dari GAYATRI, Program Unggulan Pemkab Bojonegoro
Bojonegorokab.go.id - Jarum jam menunjukkan pukul 10.30 WIB, Selasa (2/9/2025). Suara ayam bersahutan dari kandang milik Sariyanto, warga Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Suara ayam itu terdengar hingga teras depan rumah.
Pagi setengah siang itu, Sariyanto memulai panen telur dari ayam-ayam yang dipeliharanya. Ayam-ayam itu merupakan program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) yang diinisiasi Pemkab Bojonegoro. Sariyanto merupakan salah satu penerima manfaat program tersebut.
Telur-telur itu tampak menggelinding dari kandang mini yang berjejer rapi di sisi rumahnya. Senyum Sariyanto merekah sembari tangannya memunguti telur-telur buah dari program GAYATRI.
Sariyanto menyampaikan bahwa program ini sangat membantu dirinya mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sebab saat ini dalam sehari dirinya bisa memanen 45-50 butir atau sekitar 3 kilogram telur.
“Kalau sekarang panennya tiap hari bisa dikatakan sudah 100 persen. Kalau dulu ya produktivitasnya bertahap mulai dari 1 butir telur, kemudian terus bertambah setiap harinya sampai seperti sekarang ini,” bebernya.
Sariyanto juga menyampaikan bahwa dalam penerimaan program ini dirinya bersama penerima lainnya juga mendapatkan pendampingan terus dari BUMDESMA Kanor selaku penyedia ayam petelur, juga sering mengikuti pelatihan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro. Tak ketinggalan, ayam-ayam di kandangnya mendapatkan vaksinasi dan pakan.
“Saya dapat 12 zak pakan, dan sekarang masih ada 4 zak,” ungkapnya sembari mengumpulkan telur.
Hasil telur yang ia panen dijual pada toko kelontong kisaran harga Rp 24.500 hingga Rp26.000 per kilogram. Sebagai langkah keberlanjutan, setiap hari dirinya menyisihkan sebagian hasil dari telur yang dijual untuk kebutuhan pakan. Agar nantinya, ketika bantuan pakan habis, ia bisa mandiri membelinya.
“Ya sedikit banyak setiap hari pasti disisihkan, kedepan kan juga harus mandiri untuk membeli pakan sendiri, terlebih dua tahun lagi juga harus re-generasi ayamnya jika sudah tidak bertelur,” ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Desa Piyak Saeful, menyampaikan kesuksesan ini tidak lepas dari peran Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, serta dukungan penuh dari Pemkab Bojonegoro. Sehingga Desa Piyak ini menjadi salah satu desa tercepat yang melakukan realisasi program GAYATRI dengan alokasi dana desa (ADD) Tahun 2025 yang menjadi salah satu program prioritas Pak Bupati Wahono.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk penerima GAYATRI di Desa Piyak dengan anggaran dari ADD ini ada 5 KPM (keluarga penerima manfaat) yang sudah disalurkan pada Mei lalu, yang saat ini sudah 100 persen semua produktivitas telurnya. Puluhan calon penerima manfaat baru di Desa Piyak juga telah diverifikasi.
“Harapannya warga bisa memanfaatkan ini sebaik-baiknya sehingga bisa menjadi mata pencaharian tetap. Dan semoga warga bisa mengatur dari penjualan telur untuk keberlangsungan ternak kedepan,” pungkasnya. [ai/nn]