Para siswa Al Mansur asyik membaca buku di Perpustakaan Daerah Bojonegoro, dalam rangka kunjungan sekolah, Kamis (11/9/2025)/Foto: Diba
Bojonegorokab.go.id – Suasana ceria terasa di ruang baca Perpustakaan Daerah Kabupaten Bojonegoro, Kamis (11/09/2025), ketika puluhan siswa MI Al Mansur berkunjung. Kegiatan ini merupakan wujud gerakan “Saya Suka Membaca” oleh para siswa kelas 1, serta bagian dari tugas merangkum buku bacaan bagi kelas 2.
Kepala MI Al Mansur, Diah Rahayu, mengatakan pihak sekolahnya telah membiasakan literasi setiap hari. “Satu jam sebelum pembelajaran dimulai, anak-anak melakukan silent reading atau membaca mandiri. Khusus siswa kelas besar, mereka juga diminta merangkum buku bacaan. Awalnya memang sulit membiasakan anak-anak, tapi sekarang justru semakin antusias. Bahkan kami sering kewalahan karena stok buku cepat habis dibaca,” ujarnya.
Menurut Diah, kunjungan sekolah ke perpustakaan seperti ini diharapkan dapat menjalin kerja sama berkelanjutan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip), baik dalam kunjungan belajar maupun peminjaman buku untuk anak-anak.
Sementara itu, Pustakawan Dispusip Bojonegoro, Siti Hani’ah, menjelaskan bahwa perpustakaan daerah memiliki dua ruang utama, yakni perpustakaan umum dan perpustakaan anak. Untuk kunjungan sekolah, kegiatan tidak hanya membaca, tetapi juga dilengkapi dengan aktivitas tambahan seperti mewarnai, bermain, hingga tur keliling perpustakaan
“Kalau kunjungan umum, anak-anak bisa membaca, meminjam, sekaligus bermain dengan permainan edukasi yang telah disediakan. Dulu kami harus aktif mengajukan ke sekolah agar mau berkunjung, sekarang justru sekolah-sekolah sendiri yang meminta untuk datang,” jelasnya.
Antusiasme juga terlihat dari para siswa. Zulfa, siswa kelas 1, mengaku senang bisa kembali berkunjung. “Dulu saya pernah ke perpustakaan waktu masih TK, sekarang senang sekali bisa datang lagi bersama teman-teman,” ungkapnya.
Sementara Athar, siswa kelas 2, merasa bahagia karena bisa membaca komik favoritnya di perpustakaan.
Sinergi sekolah dan perpustakaan ini menjadi wujud pemerintah daerah turut mendukung upaya peningkatan minat baca dengan memastikan ketersediaan buku bacaan. Setiap tahun, buku-buku yang sudah rusak akan diganti dengan koleksi baru. Hal ini menunjukkan komitmen nyata untuk membangun budaya literasi sejak dini.[zul/nn]