Ketua TP PKK Bojonegoro Cantika Wahono memberi sambutan saat acara penguatan kader, Senin (6/10/2025)/Foto: Diba
Bojonegorokab.go.id – Dalam rangka memperkuat peran keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro melalui Kelompok Kerja (Pokja) I menggelar kegiatan Penguatan Kader Pokja I, Senin (6/10/2025). Kegiatan dengan tema “Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital ini digelar di Ruang Angling Dharma lt.2 Gedung Pemkab Bojonegoro.
Perwakilan kader PKK kecamatan dan desa se-Kabupaten Bojonegoro ikut hadir dalam kegiatan ini. Mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan kader dalam mendampingi keluarga menghadapi tantangan pengasuhan di tengah arus digitalisasi.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono menyampaikan bahwa pola asuh anak dan remaja di era digital memerlukan pendekatan yang berbeda dibanding masa sebelumnya. Kader PKK memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi kepada orang tua agar mampu mengarahkan anak-anak memanfaatkan teknologi secara positif. “Sekaligus mencegah dampak negatif dari penggunaan gawai dan media sosial,” ujarnya.
Selain itu, Cantika Wahono juga menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, para kader bisa mendapatkan wawasan baru mengenai strategi pengasuhan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, sekaligus menjaga nilai-nilai moral dan budaya dalam keluarga.
Dengan penguatan kapasitas ini, kader PKK diharapkan dapat menjadi pendamping sekaligus fasilitator bagi para orang tua di desa dan kecamatan masing-masing. Yakni dalam menghadapi berbagai dinamika pengasuhan anak dan remaja di era digital.
Sementara itu, Hartatik, seorang psikolog yang hadir sebagai narasumber menyampaikan pentingnya manajemen pengasuhan anak yang terarah dan terukur. Menurut ia, di era digital saat ini, tantangan pengasuhan bukan hanya mengawasi penggunaan gawai, tetapi juga menanamkan nilai, karakter, dan kontrol diri pada anak dan remaja.
“Orang tua dan kader harus memahami manajemen pengasuhan melalui empat fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling,” jelas Hartatik.
Ia memaparkan, pada tahap planning, berarti orang tua perlu merencanakan pola pengasuhan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Untuk organizing ada pembagian peran dalam keluarga agar komunikasi berjalan efektif. Sedang actuating dilakukan dengan menerapkan kebiasaan positif secara konsisten, dan controlling berarti melakukan evaluasi serta pendampingan terhadap perilaku anak, termasuk dalam penggunaan media digital.[fif/nn]