bojonegorokab.go.id – Bupati Bojonegoro, Suyoto meresmikan pembangunan pasar Kedungadem, Selasa (12/1/2016). Pembangunan ini merupakan program revitalisasi pasar tradisional untuk bersaing dengan pasar tradisional yang semakin menjamur.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suyoto, menyampaikan, pasar adalah cerminan sikap dan perilaku orang di dalamnya yakni para pedagang. Artinya, jika pasar itu bersih maka para pedagang, pengunjung dan pembeli akan merasa aman dan nyaman.
“Karena itu saya minta pasar ini untuk di rawat," pesan Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Suyoto.
Kang Yoto menegaskan, Pemekab sangat mendukung upaya revitalisasi pasar tradisional di Bojonegoro apabila mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholder dan yang utamanya adalah pedagang. Sebab menurut dia, pasar adalah pusat perputaran ekonomi rakyat mulai dari hal yang terkecil sampai dengan yang terbesar sekalipun. Namun untuk menjaga eksistensi pasar dibutuhkan sinergi dari semua pihak. Baik menjaga kebersihan dan perawatan semua komponen pasar.
"Saya berharap dengan kembalinya fungsi pasar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Kang Yoto.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro, Basuki, menyampaikan, perkembangan pasar modern di Indonesia dalam setahunnya mencapai 31,4 %, sedangkan pasar tradisional sangat jauh di bawahnya yaitu 8 %.
“Karena alasan itulah pemerintah berupaya melakukan revitalisasi pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pasar modern,” sambung Basuki.
Saat ini Kabupaten Bojonegoro memiliki 90 pasar yang terdiri dari 12 pasar Daerah dan 78 pasar Desa. Sedangkan pasar Kedungadem yang baru saja diresmikan ini terdiri dari 29 toko, 50 loss, dan 20 lesehan yang semula ada 71 pedagang kini jumlahnya bertambah mencapai 90 pedagang “Diharapkan dapat mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tandas Basuki. (dwi/kominfo)