Awali Rangkaian Hari Jadi Bojonegoro Ke-348, Bupati Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah Ziarah Makam Leluhur

M. Khoirudin
17 Oct 2025
181 dilihat

Awali Rangkaian Hari Jadi Bojonegoro Ke-348, Bupati Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah Ziarah Makam Leluhur

Bojonegorokab.go.id - Langit Bojonegoro siang di Jumat (17/10/2025), tampak berawan, ketika rombongan kecil berangkat menuju Desa Ngasreh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Di tempat inilah perjalanan ziarah dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348 dimulai. Sebuah tradisi yang bukan sekadar seremonial, melainkan napak tilas spiritual untuk mengenang dan meneladani jasa para pendahulu.

Rombongan terdiri dari Bupati Setyo Wahono didampingi istri, Cantika Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta beberapa kepada OPD lingkup Pemkab Bojonegoro. Dengan mengenakan pakaian serba putih, dengan khusyuk, mereka menggelar doa di setiap makam para leluhur yang disinggahi. 

Ziarah pertama dilakukan di Makam Haryo Matahun, salah satu tokoh yang banyak berperan pada cikal bakal pembuka wilayah Bojonegoro. Suasana hening menyelimuti area makam. Doa dipanjatkan khusyuk, mengalir lirih bersama hembusan angin.

Perjalanan kemudian berlanjut ke Makam Adipati Djojonogoro di Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, dan ditutup di Makam Kanjeng Sumantri di Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengatakan, peringatan HJB ke-348 menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk meneladani semangat para leluhur yang telah meletakkan dasar perjuangan Bojonegoro.

“Kita sebagai generasi penerus harus mampu meneruskan perjuangan dan semangat para leluhur. Bojonegoro yang kita cintai ini tentu diimpikan menjadi daerah yang sejahtera, dengan terus berkolaborasi dan bersinergi membangun Bojonegoro lebih baik lagi,” ujarnya.

Peringatan Hari Jadi Bojonegoro tahun 2025 ini, Bupati juga meminta kepada kepala desa untuk melaksanakan tasyakuran bersama warga di masing-masing desa. Melalui tasyakuran serentak ini, pemerintah daerah mengajak masyarakat untuk ikut memiliki dan mencintai Bojonegoro. Dari pelosok desa hingga pusat kota, warga menggelar doa bersama, menyajikan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur.

“Harapannya, masyarakat ikut memiliki Kabupaten Bojonegoro, bukan hanya menikmati hasil pembangunan tetapi juga turut menjaga dan berkontribusi,” imbuh Bupati Wahono. [fif/nn]