Ribuan Santri Rayakan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Bojonegoro

M. Khoirudin
22 Oct 2025
93 dilihat

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono memimpin upacara Hari Santri Nasional (HSN) di alun-alun, Rabu (22/10/2025)/Foto: Delfian

Bojonegorokab.go.id – Lantunan sholawat menggema di alun-alun Bojonegoro, bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN), Rabu (22/10/2025). Ribuan santri dengan pakaian serba putih tampak khidmat mengikuti upacara HSN tahun 2025.  

Sejak pagi, para santri mulai berdatangan di alun-alun Bojonegoro. Mereka berasal dari berbagai lembaga pendidikan pesantren, siswa sekolah, ASN, TNI, Polri, dan perwakilan dari organisasi kemasyarakatan. 

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, saat memimpin upacara HSN 2025, menuturkan tahun ini, HSN mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Tema itu, kata Bupati Wahono, bukan sekadar slogan, tetapi cerminan tekad santri untuk terus menjaga kemerdekaan sekaligus menjadi penggerak kemajuan bangsa.

“Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai dan berkeadaban,” ujar Bupati Setyo Wahono di hadapan ribuan santri.

Bupati juga menegaskan bahwa negara kini memberikan perhatian besar terhadap pesantren. Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, hingga terbitnya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren, pemerintah menunjukkan komitmen untuk mendukung keberlangsungan lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.

“Negara berutang budi kepada pesantren dan para santri yang selama ini menjadi benteng moral bangsa,” tambahnya.

Selain dukungan regulasi, pemerintah juga melibatkan pesantren dalam berbagai program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program tersebut menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan dan kesehatan santri.

“Cek kesehatan gratis merupakan program bersejarah bagi pesantren, dan makan bergizi adalah investasi masa depan. Dengan gizi baik, santri tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi ilmuwan hebat bangsa,” ucap Bupati.

Santri masa kini tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga teknologi, sains, dan bahasa dunia. Sehingga, santri saat ini adalah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya.  

Menjelang akhir acara, ribuan santri menundukkan kepala, melantunkan doa untuk para ulama dan pejuang yang telah berjasa bagi negeri. Di bawah langit Bojonegoro yang cerah, semangat itu terasa menyatu.[fif/nn]