Petugas melakukan proses pengambilan darah dalam sebuah aksi donor darah/Foto: Istimewa
Bojonegorokab.go.id — Unit Pengelola Darah (UPD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro memastikan ketersediaan stok darah dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini ketersediaan mencapai 660 kantong darah yang siap didistribusikan sesuai permintaan fasilitas kesehatan.
“Masyarakat yang membutuhkan bisa cek ketersediaan secara realtime melalui website kami,” ujar Ketua UPD PMI Bojonegoro, Imam Sutrisno, saat dikonfirmasi Kamis (23/10/2025). Masyarakat bisa cek ketersediaan di laman resmi di https://pmibojonegoro.com/utd.
Imam menegaskan bahwa hingga kini tidak ada golongan darah yang berada dalam kondisi kritis. PMI tetap mengantisipasi bila terjadi penurunan stok dengan melakukan pemanggilan kepada pendonor aktif dan menyelenggarakan kegiatan donor darah di lapangan. Jadwal kegiatan diperbarui setiap hari dalam laman resmi PMI Bojonegoro.
Lebih lanjut, Imam menyampaikan bahwa PMI menerapkan sejumlah syarat bagi calon pendonor untuk menjaga keamanan pendonor dan penerima. Syarat tersebut meliputi usia 17–60 tahun, berat badan minimal 45 kilogram, kondisi sehat dan tidak sedang mengonsumsi obat, kadar hemoglobin dalam batas standar, serta tekanan darah normal.
Tren permintaan darah di Kabupaten Bojonegoro, kata dia, fluktuatif, dengan rata-rata kebutuhan sekitar 2.000 kantong per bulan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PMI rutin menyelenggarakan sekitar 60 kegiatan donor darah setiap bulan yang menjangkau hingga tingkat desa.
Menurut Imam, partisipasi masyarakat terhadap kegiatan donor darah makin meningkat. Setiap bulan, PMI mencatat adanya tambahan 100 hingga 200 pendonor baru. Meski demikian, berbagai tantangan masih dihadapi, terutama dalam memperluas kegiatan donor darah ke desa-desa agar masyarakat dapat menjadi pendonor rutin.
“Harapan kami, desa dapat berinisiatif melalui karang taruna atau organisasi lainnya untuk menyelenggarakan kegiatan donor darah secara berkala,” jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, PMI memberikan penghargaan kepada pendonor aktif berdasarkan capaian jumlah donasi. Penghargaan tingkat kabupaten diberikan untuk pendonor 10 dan 25 kali, tingkat provinsi untuk 50 dan 75 kali, dan penghargaan Presiden bagi pendonor yang mencapai 100 kali.
Imam juga mengajak masyarakat untuk rutin mendonorkan darahnya. Selain dapat membantu sesama, donor darah dinilai bermanfaat bagi kesehatan, karena kondisi tubuh pendonor dapat terpantau secara berkala. “Berdonor darah dapat menolong saudara kita yang membutuhkan, sekaligus membuat kesehatan kita lebih terjaga,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro turut berperan penting dalam mendukung ketersediaan stok darah. Dukungan tersebut ditunjukkan melalui penyelenggaraan donor darah di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) serta bantuan sarana kesehatan untuk menjaga kualitas darah yang disimpan.
“Alhamdulillah pemerintah kabupaten selalu membantu mulai dari kegiatan donor hingga dukungan alat kesehatan yang sangat dibutuhkan,” tambahnya.[zul/nn]