Kemeriahan Hari Pertama Bojonegoro Youth Festival (BYF) 2025, Tim Adu Kuat Bertanding Olahraga Dagongan

M. Khoirudin
24 Oct 2025
87 seen

Dua tim sedang siap beradu dalam pertandingan dagongan, olahraga tradisional di ajang Bojonegoro Youth Festival yang digelar Dinpora Bojonegoro, Jumat (24/10/2025)/Foto: Diba

Bojonegorokab.go.id - Halaman GOR Utama Bojonegoro, Jumat (24/10/2025) begitu riuh penuh semangat. Sorak sorai penonton, teriakan dukungan dari rekan satu tim, hingga tawa pecah di antara peserta mewarnai jalannya pertandingan dagongan, olahraga tradisional. Olahraga ini menjadi salah satu agenda seru di ajang Bojonegoro Youth Festival (BYF) 2025.

Permainan dagongan ini memang unik. Dua regu berhadapan dengan sebatang bambu panjang di antara mereka, saling mendorong untuk menjatuhkan keseimbangan lawan dan mengusir mereka keluar dari garis batas. Berbeda dengan tarik tambang yang menarik tali ke belakang, dagongan justru menuntut dorongan ke depan dengan kekuatan dan kekompakan tim.

Di tengah teriakan dari pendukung yang berdiri di pinggir lapangan, peserta tampak berjuang dengan wajah tegang sekaligus gembira. Setiap dorongan disambut gemuruh tepuk tangan dan teriakan histeris dari penonton, menciptakan suasana yang hidup dan membangkitkan nostalgia akan permainan tempo dulu.

Melalui BYF 2025, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro berupaya menghidupkan kembali semangat olahraga tradisional yang mulai jarang dikenal generasi muda. Sebanyak 19 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) ikut serta, mulai dari organisasi kepemudaan, OSIS, mahasiswa, hingga komunitas lokal.

Salah satu peserta, Eka Widya dari Creative Economy Center, mengaku baru pertama kali mencoba permainan ini. “Seru banget! Biasanya kalau lomba tarik tambang itu narik, tapi ini malah dorong pakai bambu. Rasanya beda, lebih menantang. Memang agak nyeri di bahu, tapi suasananya rame banget, bikin semangat terus,” ujarnya usai bermain tiga kali.

Sementara itu, Arrum Candra Pramesthi dari Saka Bhayangkara juga tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Saya main sampai lima kali, senang banget! Begitu tahu Pemkab ngadain lomba tradisional, langsung tertarik ikut,” katanya dengan penuh semangat. 

Kemeriahan hari pertama BYF 2025 ini bukan hanya tentang adu kekuatan, tapi juga tentang semangat kebersamaan, keceriaan, dan cinta pada budaya lokal. Di tengah gempuran dunia digital, permainan seperti dagongan menghadirkan kehangatan yang tak tergantikan, tawa, teriakan, dan energi muda yang berpadu jadi satu.

Festival ini masih akan berlanjut pada hari kedua, dengan berbagai agenda menarik lainnya. Salah satunya lomba tradisional terompah panjang, yang dijamin tak kalah seru dan menantang kekompakan setiap tim. Semangat muda Bojonegoro pun terus membara, seiring langkah mereka melestarikan warisan permainan rakyat yang penuh makna.[zul/nn]