Jadi Narasumber, Cantika Wahono Promosikan Batik Bojonegoro di Festival Mbois 10 dalam Rangkaian ICCF 2025

M. Khoirudin
09 Nov 2025
51 dilihat

Ketua TP PKK Bojonegoro Cantika Wahono saat menjadi narasumber di FM X, Sabtu (8/11/2025)

Bojonegorokab.go.id - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, tampil sebagai narasumber inspiratif di acara Festival Mbois 10 (FM X), Sabtu (8/11/2025). Bertempat di Malang Creative Center (MCC), Cantika mempromosikan batik dan potensi ekonomi kreatif Bojonegoro di hadapan pelaku industri kreatif dan pengunjung.

FM X merupakan festival kreatif terbesar di Malang Raya. Pada tahun ini mengusung tema “Creative City” dengan tagline “Celebrating a Decade of Innovation.” Acara ini diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian pertemuan nasional bergengsi, Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025, yang berlangsung pada 6–10 November 2025 dengan tema “Nusantaraya: Dari Malang Raya untuk Nusantara.” 

Pada momen bergengsi ini, Cantika Wahono secara khusus mempromosikan batik khas Bojonegoro. Ia menekankan bahwa setiap kriya atau wastra Bojonegoro memiliki filosofi, muatan lokal, dan nilai sejarah yang kuat.

"Kami di Dekranasda Bojonegoro terus mendorong dan fokus pada peningkatan wastra, terutama batik," ujar Cantika. 

Motif-motif yang diangkat di batik Bojonegoro memiliki makna mendalam, seperti motif daun jati, salak, padi, hingga mengangkat ikon wisata seperti Negeri Atas Angin, Kayangan Api, dan Teksas Wonocolo.

Tak hanya batik, Cantika Wahono juga memaparkan potensi pariwisata Bojonegoro serta kriya ukiran kayu jati khas untuk furniture unggulan, serta tak lupa mengenalkan kuliner lokal andalan seperti serabi, nasi gulung, dan sambel ale.

Cantika Wahono tidak menampik bahwa setiap produk kriya dan kuliner menghadapi tantangan modernisasi. Sehingga, menurut dia, perlu adanya langkah melibatkan generasi muda. Bojonegoro sendiri, telah memiliki Komite Ekonomi Kreatif. 

Dekranasda Bojonegoro juga terus mendorong agar setiap karya bisa menembus pasar internasional. "Peluangnya terbuka untuk internasional. Kami di Dekranasda Bojonegoro terus mendorong, bekerja sama, dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri," imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sendiri secara konkret mendukung ekosistem kreatif melalui pelatihan untuk anak-anak muda, lomba desain dan motif, serta event tahunan Wastra Batik Festival yang menjadi wadah bagi generasi muda untuk terlibat dalam bidang kriya, wastra, dan ekonomi kreatif lainnya.[*]