Program GAYATRI di Cancung-Bubulan Masuk Masa Puncak Produksi, Warga Penerima Manfaat Rasakan Manfaatnya

M. Khoirudin
13 Nov 2025
20 dilihat

Warga penerima manfaat GAYATRI sedang memanen telur dari kandang di Desa Cancung, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro

Bojonegorokab.go.id - Warga Bojonegoro penerima GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), program unggulan Pemkab Bojonegoro, telah banyak merasakan manfaatnya. Ayam bantuan mulai bertelur dan hasilnya untuk meningkatkan ekonomi warga.

Salah satunya dirasakan warga penerima manfaat di Desa Cancung, Kecamatan Bubulan. Sebanyak 54 ayam petelur yang telah diterima warga sejak akhir Agustus 2025 lalu, saat ini sudah mulai masuk puncak produksi bertelur. Hampir semua ayam yang diterima telah bertelur, dengan total berat telur rata-rata 2,5 - 3 kg setiap harinya.

“Alhamudillah. Rata-rata setiap hari 52 butir sampai 54 telor, karena waktunya tidak sama. Kadang ada yang telat,” ujar salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) GAYATRI, Bejo Utomo yang tinggal di RT 12 RW 04 Dusun Krajan.

Bejo menceritakan, dirinya menerima ayam pada 30 Agustus lalu, dengan usia ayam 16 minggu. Sekitar 2 miggu kemudian satu persatu ayam mulai bertelur. Pada awalnya, ukuran telur masih kecil. Untuk 1 kg berisi sekitar 24 sampai 25 butir. Dan kini, di masa produktif, ukuran telur agak besar. Per 1 kg berisi sekitar 17 butir. 

 

“Untuk pemasaran kita melayani tetangga. Kalau lebih kita kumpulkan. Sekitar 10 sampai 15 kg kita kirim ke toko setiap 5 hari sekali. Alhamdulillah dapat menambah pendapatan untuk keluarga, juga untuk keperluan pakan ayam,” ulas Bejo.

Dariatun, warga RT04 RW02 Dusun Krajan, bersama suaminya, Wulan sebagai KPM, juga merasakan manfaat dari adanya program GAYATRI. Ayam yang dirawat setiap hari sudah menghasilkan 2,5 - 3 kg telur. Untuk perawatan, menurut dia, relatif mudah. Setiap pagi dan sore diberikan pakan. Ia juga selalu membersihkan kandang. Setiap hari 4 sekali dibersihkan, kotoran ayam bisa dipakai untuk pupuk di kebun jagung.

“Jualnya mudah, tetangga banyak yang butuh. Hasil penjualan selain untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian untuk pakan, juga bisa disisihkan untuk ditabung,” ujar Dariatun.

Warga RT 01 RW 01, Mudlofar, selain menjadi bagian dari KPM juga menyediakan pakan untuk para penerima program GAYATRI. Biasanya setiap warga beli pakan langsung 1 karung dengan berat 50kg. “Jika jatahnya habis, tapi kiriman pakan belum datang, di rumah jika masih ada kita pinjami dulu berapa kilo. Kalau sudah datang nanti dikembalikan, karena tidak jual eceran,” ungkapnya.

Selain mendapatkan tambahan pendapatan harian, dengan adanya GAYATRI, warga juga semakin kompak. Rata-rata telur habis terjual setiap hari oleh para tetangga. Namun apabila ada yang masih punya telur, sedangkan KPM lainnya butuh, pasti saling memberikan informasi dan membantu untuk saling melengkapi.

“Penjualan mudah. Bahkan sering kekurangan. Selain dijual telur langsung, istri juga bisa membuat olahan makanan dari telor dan dijual di sekolah. Alhamdulillah juga laku,” tutur Mudlofar.

Sementara itu, Kepala Desa Cancung, Pujiono, melalui Kasi Pemerintahan, Yaryanto menjelaskan bahwa total KPM GAYATRI dari APBD Bojonegoro tahun 2025 sebanyak 40 KPM. Setiap KPM menerima paket program pada 30 Agustus 2025 lalu. Sedangkan APBDes ada 7 KPM yang mana baru proses kandang yang datang saat ini berada di balaidesa.

Akhir-akhir ini, ayam GAYATRI memasuki masa puncak produksi. Untuk penjualan telur juga mudah. Hasil dari penjualan dari awal pihaknya merekomendasikan untuk dibagi antara kebutuhan rumah tangga, kebutuhan pakan, dan menabung. 

Terpisah, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, Fajar Dwi Nurrizki menjelaskan, Program GAYATRI yang bersumber dari APBD (induk) 2025 telah terealisasi di 10 Desa untuk 400 KPM. Sedangkan untuk P APBD 2025, dilaksanakan untuk 389 Desa/Kelurahan untuk 5.000 KPM, yang saat ini masih berproses Bimtek bagi KPM, dan distribusi barang yakni kandang, pakan, ayam pullet dan obat-obatan serta vitamin.

“Sesuai tahapan SK KPM, bimtek batch 1 telah dilaksanakan untuk 660 KPM, sedangkan batch 2 saat ini dilaksanakan untuk 1.385 KPM. Setiap hari dilaksanakan 2-3 lokasi bimtek,” kata Fajar.[*]