ASMOPSS 2025 di Bojonegoro Berakhir, Closing Ceremony Berlangsung Meriah Penuh Persahabatan dari Delegasi 6 Negara

M. Khoirudin
15 Nov 2025
22 dilihat

ASMOPSS 2025 di Bojonegoro Berakhir, Closing Ceremony Berlangsung Meriah Penuh Persahabatan dari Delegasi 6 Negara

Bojonegorokab.go.id – Gelaran Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary and Secondary Schools (ASMOPSS) 2025 yang diikuti delegasi 6 negara dan dilaksanakan di Hotel Aston Bojonegoro, akhirnya berakhir. Closing Ceremony digelar Jumat (14/11/2025) malam dan berlangsung hangat, penuh semangat persahabatan. 

Acara dibuka dengan pertunjukan budaya dari enam negara yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Tajikistan, dan Kazakhstan. Masing-masing menampilkan pertunjukan memukai. Mulai tarian, nyanyian, hingga cerita budaya. Riuh tepuk tangan peserta mengiringi setiap penampilan, menandai kuatnya nuansa keberagaman.

Presiden ASMOPSS, Munasprianto Ramli, mengapresiasi terselenggaranya kompetisi di Bojonegoro dan menekankan bahwa olimpiade ini tidak hanya menguji kemampuan akademik, tetapi juga memperkenalkan budaya serta wisata daerah.

“Whether you win a medal or not, you’re still shining. Hopefully you can share your experiences with your family back home,” ujarnya.

Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, menyampaikan kebanggaan karena Bojonegoro menjadi tuan rumah ASMOPSS 2025. Ia juga mengapresiasi capaian peserta Bojonegoro yang berhasil meraih tiga medali. Menurut Wabup, olimpiade sains dan matematika adalah ajang silaturahmi dan ruang menunjukkan keberagaman.

“Cakrawala utama hidup adalah keberagaman. Untuk menuju Indonesia Emas 2045, kita harus berani membuka diri, belajar, dan berkompetisi. Semoga kebersamaan yang kita bangun hari ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih sukses,” ujarnya.

Usai sambutan, acara berlanjut pada momen yang paling ditunggu para peserta yakni pemberian penghargaan bagi para juara. Sorak kegembiraan dan senyum bangga tampak dari wajah-wajah muda yang menerima medali, menjadi bukti kerja keras dan dedikasi mereka selama proses kompetisi.

Kebahagiaan juga dirasakan para pendamping. Napasita, pendamping dari Thailand, mengaku sangat terkesan dengan keramahan masyarakat dan pengalaman selama berada di Bojonegoro.

"It was a pleasure to visit Bojonegoro. We came with 32 children for the Olympiad, and we brought home many medals,” ungkapnya dengan senyum lebar.

Dari Indonesia, kebanggaan juga disampaikan Nathan Maxwella, peraih silver medalist kategori Mathematics Primary asal Pekanbaru. Ia mengaku senang bisa membawa pulang medali sekaligus merasakan pengalaman istimewa selama di Bojonegoro.

"Selain bertemu teman dari berbagai negara, saya juga mendapat kesempatan langka mencoba tradisi berjalan di atas api di Kayangan Api," ungkapnya dengan penuh semangat. 

Closing ceremony ASMOPSS 2025 pun ditutup dengan penuh kegembiraan dan rasa haru. Bojonegoro tak hanya menjadi tuan rumah kompetisi internasional, tetapi juga rumah kedua yang menyatukan budaya, persahabatan, dan mimpi besar generasi muda Asia.[zul/nn]