Ketua Dekranasda Bojonegoro Cantika Wahono menyambut Ketua Dekranasda Jepara Laila Saidah Witiarso Utomo di Gedung Putih Pemkab Bojonegoro, Rabu (26/11/2025)/Foto: Diba
Bojonegorokab.go.id – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro menerima kunjungan kerja (kunker) dari Dekranasda Kabupaten Jepara, Rabu (26/11/2025). Rombongan Dekranasda Jepara yang diterima di Gedung Putih Pemkab Bojonegoro ini menjadi momentum strategis untuk menjalin sinergi antar-daerah dalam menghadapi tantangan era digitalisasi. Khususnya dalam penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), inovasi produk, dan strategi pemasaran kerajinan lokal.
Ketua Dekranasda Jepara, Laila Saidah Witiarso Utomo mengungkapkan ketertarikannya pada perkembangan kerajinan di Bojonegoro. Jepara, yang dikenal sebagai sentra ukiran, melihat Bojonegoro sebagai mitra penting untuk saling belajar dan mendorong kerajinan daerah agar dapat "naik kelas."
"Perkembangan terutama pada aspek sumber daya manusia, inovasi, pemasaran, penguatan regulasi, dan komunitas adalah tantangan utama. Oleh karena itu, kami mempelajari agar semakin berdaya saing dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat," ujar Laila Saidah.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, menyambut hangat kunjungan dari Jepara tersebut. Ia menekankan potensi kolaborasi antara dua daerah yang memiliki kekayaan budaya dan kreativitas SDM yang luar biasa.

"Silaturahmi ini bisa terus kita pupuk, kita terus melakukan kolaborasi dan kerja sama. Bojonegoro dan Jepara memiliki kekayaan budaya yang sama, kreativitas, dan orang-orang yang tidak kalah luar biasa," jelas Cantika Wahono.
Cantika Wahono juga memaparkan berbagai strategi yang telah dilakukan Bojonegoro, antara lain pengembangan sentra kerajinan, penguatan kapasitas perajin melalui bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan, kurasi produk yang ketat, intensifikasi pemasaran hingga ke ruang publik, serta penciptaan ruang-ruang baru untuk kreativitas.
"Jadi, apa yang sudah baik dikerjakan di suatu daerah bisa kita lakukan," tambahnya. Ia menekankan sikap membuka diri untuk adaptasi pengetahuan dan teknologi komunikasi.
Dukungan atas langkah Dekranasda Bojonegoro ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Bojonegoro. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Amir Syahid menyampaikan pihaknya terus mendorong 11 ribu UMKM yang telah di-mapping, di mana 2.030 di antaranya sudah siap menopang kegiatan industri kecil. “Kami memasukkan salah satu item, yaitu kurasi, karena kami menginginkan bahwa apa yang menjadi produk ini memang sudah memiliki daya saing," tutur Amir.[fif/nn]