Perayaan Hari Disabilitas di Bojonegoro Digelar di Pendopo Malowopati, Ruang Ekspresi dan Unjuk Karya Para Siswa SLB

M. Khoirudin
02 Dec 2025
54 seen

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menerima hadiah lukisan dari siswa SLB di perayaan Hari Disabilitas, Selasa (2/11/2025)/Foto: Diba

Bojonegorokab.go.id - Senyum tulus dan nyala semangat tampak pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Kabupaten Bojonegoro, yang dilaksanakan di Pendopo Malowopati Bojonegoro, (2/12/2025). Dengan mengusung tema "Kita Wujudkan Pendidikan Partisipatif Menuju Masyarakat Bojonegoro yang Inklusif", acara ini tak hanya menjadi momen seremonial saja. Tapi menjadi penegasan komitmen Bojonegoro untuk merangkul setiap semua warganya.

Kegiatan yang diprakarsai Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro ini menjadi panggung bagi anak peserta pendidikan khusus dan layanan khusus dari 13 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tersebar di 12 kecamatan. Mereka hadir didampingi orang tua dan tenaga pendidik yang penuh kasih, menampilkan kisah inspiratif tentang kegigihan dan potensi yang tak terbatasi.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya kepada para orang tua, keluarga, dan pendamping. "Dengan tekun dan sabar beliau-beliau ini mengarahkan anak didiknya, terima kasih," puji Bupati.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memang berkomitmen bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan kesempatan untuk berkarya. Hal ini terbukti dari pertunjukan tari yang memukau oleh anak-anak, meskipun mereka memiliki keterbatasan pendengaran.

Bupati juga menegaskan tema inklusif yang diusung sangat menggambarkan visi Bojonegoro sebagai kabupaten yang ramah, manusiawi, dan memberikan kesempatan yang sama.

"Keterbatasan fisik itu bukan menjadi penghalang untuk berprestasi. Mereka adalah inspirasi bagi kita semua. Kami punya komitmen untuk akses pendidikan yang inklusif, juga meningkatkan sarana dan prasarana SLB," tegas Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinsos Bojonegoro, Agus Susetyo, menekankan bahwa momentum ini adalah upaya menguatkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas, menjadikan mereka bagian integral dari pembangunan daerah. Sepanjang tahun 2025, Dinsos telah berupaya keras memenuhi hak dasar penyandang disabilitas. Diantaranya 

penyaluran bansos untuk penyandang disabilitas berat (2.250 penerima), penyaluran bansos disabilitas umum (7.493 penerima), dan penyaluran bansos disabilitas produktif (40 penerima)

Selain itu juga ada program Kewirausahaan Disabilitas (60 penerima), bantuan alat bantu mobilitas bagi disabilitas (100 unit) dari Dinsos Provinsi Jawa Timur. "Kami menyadari bahwa masih banyak penyandang disabilitas yang belum dapat kembali hak dasarnya, bahkan mungkin belum memiliki identitas," katanya. Hal ini menjadi komitmen untuk mendata dan memastikan semua penyandang disabilitas terjangkau bantuan yang layak.[fif/nn]