Dekranasda Bojonegoro Kunjungi SIKK Sragen, Siap Bersinergi Kembangkan Cagar Budaya dan Potensi Lokal

M. Khoirudin
09 Dec 2025
52 dilihat

Dekranasda Bojonegoro Kunjungi SIKK Sragen, Siap Bersinergi Kembangkan Cagar Budaya dan Potensi Lokal

Bojonegorokab.go.id - Usai melakukan studi tiru di Sentra Industri Kreatif dan Kerajinan (SIKK) Kabupaten Sragen, rangkaian kegiatan Dekranasda Bojonegoro pada Senin (08/12/2025) berlanjut dengan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung. Rombongan disambut meriah dengan tarian bertema manusia purba serta penyerahan simbolik senjata tradisional yang digunakan pada zaman prasejarah. Sambutan ini menambah kesan mendalam sejak awal memasuki kawasan museum.

Rombongan dipandu langsung oleh Penanggung Jawab Museum, Marlia Yuliati Rosyidah, bersama tim pendamping. Mereka menjelaskan bahwa kawasan Cagar Budaya Nasional Sangiran terdiri dari lima museum dengan tema berbeda, yaitu Klaster Krikilan, Dayu, Ngebung, Bukuran, dan Manyerejo. Klaster Ngebung yang dikunjungi rombongan Bojonegoro ini merupakan museum yang menyajikan tema khusus tentang penemuan dan perkembangan penelitian manusia purba di Sangiran.

Para peserta diajak menikmati beragam koleksi penemuan. Sebelum berkeliling, rombongan diarahkan menuju ruang audio visual berupa bioskop mini untuk menyaksikan video sejarah singkat Sangiran. Usai pemutaran video, perjalanan dilanjutkan ke ruang diorama dan ruang pamer, masing-masing ruangan memiliki alur cerita sejarah yang dijelaskan langsung oleh pemandu museum.

Selama kunjungan, diskusi mendalam berlangsung antara rombongan Dekranasda Bojonegoro dan pihak museum. Pembahasan mengarah pada referensi pengembangan dan perbaikan museum-museum yang ada di Bojonegoro. Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Anjar, menyampaikan perlunya pembentukan tim khusus, yakni Tim Cagar Budaya, untuk memastikan keberlanjutan pelestarian situs dan koleksi sejarah di daerah.

Perjalanan kemudian berlanjut ke sentra pengerajin batu di sanggar kreatif, tempat rombongan menyaksikan proses pengolahan batu khas Sangiran menjadi berbagai aksesori. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispora) Sragen, I Yusep Wahyudi, menjelaskan bahwa batu yang digunakan merupakan batu khas wilayah Sangiran, termasuk jenis batu indah bertuah yang memiliki motif alami dan banyak digemari.

Mengakhiri kegiatan, Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, menyampaikan kesan mendalamnya. Ia mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan banyak pelajaran, referensi, serta wawasan baru terkait pengembangan budaya dan pelestarian sejarah. “Banyak hal yang kami pelajari hari ini, dan yang terpenting kami merasa memiliki keluarga baru di Sragen,” ujarnya.

Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi rombongan Bojonegoro dalam memperkaya pengetahuan tentang sejarah sekaligus memperkuat kerja sama lintas daerah dalam pengembangan cagar budaya dan potensi lokal.[zul/nn]